Jumat 02 Jul 2021 01:55 WIB

Vaksin Jadi Salah Satu Upaya Penanggulangan Covid-19

Vaksinasi bukanlah satu-satunya upaya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat vaksinasi COVID-19 massal di Holy Stadium Marina, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Sentra Vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan Pemkot Semarang dengan target enam sampai tujuh ribu penerima vaksin per hari itu akan berlangsung tiga hingga empat bulan ke depan guna mempercepat program pemerintah untuk mencapai kekebalan komunal menuju Indonesia sehat bebas COVID-19.
Foto:  ANTARA/Aji Styawan
Seorang vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 Sinovac saat vaksinasi COVID-19 massal di Holy Stadium Marina, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Sentra Vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan Pemkot Semarang dengan target enam sampai tujuh ribu penerima vaksin per hari itu akan berlangsung tiga hingga empat bulan ke depan guna mempercepat program pemerintah untuk mencapai kekebalan komunal menuju Indonesia sehat bebas COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia telah melakukan vaksinasi Covid-19 sejak Januari 2021 lalu dan terus meningkatkannya, termasuk menargetkan vaksinasi 2 juta dosis per hari.

Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan, vaksin bukanlah satu-satunya dalam menanggulangi Covid-19.

"Vaksin merupakan salah satu upaya penanggulangan Covid-19," katanya saat konferensi virtual bertema Strategi Mewujudkan 2 Juta Dosis Vaksinasi Covid-19, Kamis (1/7).

Jadi, dia melanjutkan, vaksinasi bukanlah satu-satunya upaya. Ia menambahkan, upaya lain yang juga harus dilakukan, mulai dari deteksi yaitu tes, kemudian upaya mengisolasi kasus, upaya karantina semua suspeknya. Kemudian, dia melanjutkan, disinfektan juga harus dilakukan. Yang tak kalah penting adalah upaya pelayanan kesehatan juga harus dilakukan. 

"Itu adalah upaya dalam rangka menangani Covid-19 di suatu wilayah, bahkan negara. Upaya-upaya itu harus dilakukan bersama-sama," katanya.

Bahkan, dia meyakini jika cakupan vaksinasi sudah 100 persen sekalipun, masih ada kemungkinan tertular virus ini. Kalau melihat teori efikasi vaksin, ia menyebutkan efikasi vaksin Covid-19 di Indonesia yang hanya sekitar 65 persen maka sisanya atau 30 persen lebih bisa sakit. Ia menambahkan, jika seseorang hanya diimunisasi sekali tanpa dosis tambahan maka itu masih memungkinkan terinfeksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement