REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah pengadilan komersial di Madrid, Spanyol, pada Kamis (1/7) memerintahkan UEFA untuk membatalkan sanksi apa pun yang mereka jatuhkan kepada trio inisiator European Super League (ESL) atau Liga Super Eropa, yakni Real Madrid, Barcelona, dan Juventus.
Pengadilan itu juga memerintahkan UEFA tidak mengambil langkah lebih jauh dalam upaya mengucilkan ketiga tim tersebut dari kompetisi-kompetisi di bawahnya, termasuk Liga Champions. Madrid, Barcelona, dan Juventus bersikeras tetap melanjutkan proyek ESL setelah sembilan klub inisiator lainnya mundur.
Pengadilan tersebut juga menyatakan UEFA tidak bisa memaksa inisiator proyek ESL membubarkan diri dan mencegah otoritas sepak bola itu menjatuhkan denda 100 juta euro (sekira Rp 1,7 triliun) kepada klub-klub inisiator.
Pengadilan itu juga memerintahkan Liga Primer Inggris maupun federasi sepak bola Italia, FIGC, membatalkan sanksi apa pun terhadap 12 klub inisiator Liga Super Eropa.
Proyek Liga Super Eropa diumumkan pada April. Namun tak sampai tiga hari kemudian, sembilan klub inisiator mundur karena desakan dan kritik dari suporter, pemerintah, pemain, pelatih hingga masyarakat sepak bola pada umumnya.
Guna mencegah hal sama berulang, UEFA menjatuhkan penalti tegas tetapi penyelidikan disipliner terhenti pada Juni. Sembilan klub yang mundur adalah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Inter Milan, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur.
Sedangkan Real Madrid, Barcelona dan Juventus terus mempertahankan proyek mereka, sembari merilis pernyataan bersama pada Mei, mengkonfrontasi tekanan pihak ketiga maupun tekanan terhadap proyek tersebut, demikian Reuters.