Jumat 02 Jul 2021 07:09 WIB

Kisah Sembuh Covid-19 dan Syarat Raih Takdir Terbaik  

Allah SWT memberikan takdir terbaik bagi hambanya yang percaya

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT memberikan takdir terbaik bagi hambanya yang percaya. Ilustrasi takdir
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Allah SWT memberikan takdir terbaik bagi hambanya yang percaya. Ilustrasi takdir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah Ta'ala telah menakdirkan setiap hamba-Nya. Dan takdir yang ditetapkannya pasti yang terbaik, termasuk saat seorang hamba terpapar virus covid-19.  

Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen Lc,MA dalam keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id menyampaikan, Rasulullah  ﷺ bersabda:

Baca Juga

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ "Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya." (HR Ahmad dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu).  

"Hadits ini menunjukkan bahwa sepahit apapun takdir yang menimpa mukmin atau mukminah pasti itulah yang terbaik baginya. Entah ia bisa merasakan hikmah kebaikan tersebut dengan segera, atau setelah beberapa lama berjalannya waktu," kata Ustadz lulusan S2 jurusan Aqidah, Universitas Islam Madinah ini. 

"Sebuah kisah nyata, beberapa hari lalu kami mendengar langsung sebuah kisah nyata tentang takdir Allah yang mengenai salah satu hamba-Nya. Di awal terlihat sangat pahit. Namun ternyata di akhirnya terasa begitu manis," lanjut ustadz. 

Ustadz Abdullah mengatakan, cerita ini mengisahkan tentang seorang kakek berusia hampir 80 tahun yang menderita komplikasi penyakit. Jantung bengkak, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan juga menderita asam urat level sembilan. Kaki sudah bengkak dan tidak bisa berjalan. 

Suatu malam, saat hanya ditemani sang istri, kondisi kakek tersebut mendadak begitu menurun. Dia merasakan pusing, dada sesak, lemas, dan tidak ingin makan. Terdapat dua putrinya yang tinggal di rumah dekatnya, dan dengan sigap segera membawa beliau ke rumah sakit. 

Sesampainya di RS, kakek tersebut diperiksa lewat tes cepat Antigen, ternyata hasilnya positif Covid-19. Berita ini sangat menyedihkan bagi putra-putri beliau. Yang lebih tragis lagi, saat meminta untuk dirawat di rumah sakit tersebut, dengan keberatan yang sangat, pihak rumah sakit menyampaikan bahwa kamar sudah terisi penuh. Tak tersisa lagi tempat perawatan.  

Tidak putus asa, keluarga mencoba menghubungi rumah sakit lain, ternyata juga penuh. Bahkan hingga di rumah sakit umum daerah pun juga penuh. 

Dengan hati nelangsa, akhirnya sang kakek dibawa pulang untuk diisolasi secara mandiri dan dirawat di rumah. Putra-putri beliau memasrahkan segala sesuatunya kepada Allah dan berikhtiar maksimal. 

Setelah dua bulan perawatan penuh kasih sayang, ternyata hasilnya di luar dugaan. Beliau sembuh dari Covid-19. Bahkan juga disembuhkan oleh Allah dari penyakit-penyakit bawaan lainnya. "Sebuah anugerah luar biasa dari Yang Mahakuasa!" kata ustadz. 

Sudah enam bulan ini sang kakek bisa berjalan sebagaimana biasa tanpa alat bantu. Padahal dahulunya tidak bisa berjalan. 

"Itulah contoh nyata, bagaimana takdir Allah bagi orang yang beriman, pasti itulah yang terbaik. Siapa yang berharap tertular virus Covid-19? Apalagi manakala sudah memiliki berbagai penyakit berat bawaan, alias komorbid. Tapi ketika Allah menakdirkan tertular, jangan putus asa! Tetap bersikap optimis dengan rahmat dan kuasa Allah. Tentu sambil diiringi dengan ikhtiar maksimal pencegahan dan penanganan," papar ustadz. 

Ustadz menjelaskan, hadits yang dibawakan di awal menerangkan terkait takdir Allah bagi kaum mukminin. Bahwa takdir itu pasti yang terbaik bagi mereka. Namun ini berbeda cerita, tentang takdir yang Allah berikan bagi orang kafir atau yang tidak beriman. Sangat mungkin itu berupa adzab atau siksaan. 

"Maka, jika kita menginginkan untuk senantiasa mendapatkan takdir terbaik dari Allah, penuhi syaratnya! Yakni jadilah orang yang beriman. Berupayalah untuk selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Niscaya Allah akan berkenan untuk terus menerus mengaruniakan takdir terbaik-Nya bagi kita," kata Ustadz Abdullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement