REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Sebanyak 13 anggota kelompok militan Boko Haram dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan pasukan keamanan di wilayah tenggara Niger pada Kamis (1/7). Pada awalnya, anggota Boko Haram hendak menyergap para tentara di sepanjang jalan antara wilayah Diffa dan Maine Soroa.
Namun, serangan berhasil digagalkan oleh angkatan udara dan darat dari pasukan Mixed Multinational Force (FMM) yang terdiri dari tentara Nigeria, Chad, Niger, dan Kamerun. “Serangan ini digagalkan berkat keberanian angkatan darat dan udara kami,” ujar FMM dalam sebuah pernyataan, dilansir France 24, Jumat (2/7).
Sebelum serangan tersebut, Boko Haram dilaporkan mencegat sebuah bus yang mengangkut penumpang dan menyerang penduduk desa. Sebanyak empat warga sipil dieksekusi oleh kelompok militan tersebut, termasuk sopir bus, dua penduduk desa, dan neorang kepala desa.
Selain itu, dua warga sipil yang adalah perempuan terluka. Demikian juga enam tentara yang terlibat dalam insiden serangan.
Pasukan keamanan menyita satu kendaraan Boko Haram, empat senapan AK-47 dan amunisi dalam jumlah besar. Kelompok militan itu telah meningkatkan serangan di Niger sejak Mei meningkatkan serangan di wilayah yang berbatasan dengan Danau Chad, serta Diffa, kota besar di negara itu.
Niger menjadi salah satu negara yang menghadapi kemiskinan dan pemberontakan kelompok militan di sejumlah wilayah, secara khusus di wilayah barat daya dan tenggara berbatasan dengan Nigeria. Bulan lalu, hampir 6.000 orang melarikan diri dari kekerasan kelompok militan pda 2015 kembali ke Diffa.
Diffa menjadi rumah bagi 300 ribu pengungsi dan pengungsi internal yang melarikan diri dari serangan Boko Haram yang berbasis di Nigeria dan faksi yang memisahkan diri Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP).