Jumat 02 Jul 2021 11:28 WIB

IGD Bagi Pasien Covid di RSUD Kota Bandung Tutup Sementara

RSUD harus ditutup sementara akibat pasokan oksigen yang terhambat dan terbatas

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung, Jawa Barat
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Petugas melakukan pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Instalasi Gawat Darurat (IGD) bagi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung terpaksa harus ditutup sementara akibat pasokan oksigen yang terhambat dan terbatas. IGD akan dibuka kembali untuk pasien Covid-19 jika pasokan oksigen sudah lancar.

"Iya betul (ditutup sementara), kemarin sore pasokan oksigen dari vendor terlambat datang dan jumlahnya terbatas, sementara jumlah pasien yang Covid yang masuk lewat IGD meningkat terus," ujar Direktur RSUD Kota Bandung, dr Mulyadi saat dikonfirmasi, Jumat (2/7).

Dengan kondisi tersebut, ia menuturkan, pihaknya telah menghitung persediaan oksigen pada Kamis (1/6) malam dan hanya bisa memenuhi kebutuhan pasien hingga pukul 06.00 Wib. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan IGD untuk pasien Covid-19 tidak menerima terlebih dahulu pasien.

"Jadi kami putuskan IGD yang Covid sementara gak menerima pasien Covid dulu dengan harapan persediaan oksigen yang ada tadi malam bisa digunakan optimal untuk pasien-pasien yang ada di ruang rawat baik pasien Covid atau non Covid," katanya.

Mulyadi mengatakan, persediaan oksigen yang ada juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasien Covid yang masih nunggu di IGD. Ia menuturkan, kebutuhan oksigen pasien-pasien Covid cukup tinggi.

"Kami juga akan disalahkan bila tetap menerima pasien Covid yang membutuhkan oksigen, sementara jelas-jelas persediaan oksigen menipis," katanya. Penutupan sementara juga dilakukan karena dikhawatirkan jika IGD terlalu penuh akan terjadi penularan virus antara pasien dengan pasien atau ke dokter dan perawat. Termasuk antar pasien dengan keluarga.

"Itu mungkin alasan penutupan sementara IGD Covid," katanya. Namun ia memastikan IGD untuk pasien non Covid-19 masih dibuka khususnya untuk pasien-pasien yang tidak membutuhkan banyak oksigen.

"Kalau IGD non Covid masih dibuka dengan harapan pasien-pasiennya tidak membutuhkan banyak oksigen misal kecelakaan yang perlu dijahit atau kasus-kasus yang menyangkut keselamatan jiwa," katanya.

Dr Mulyadi mengatakan siang ini akan melakukan evaluasi terkait kondisi ketersediaan oksigen dan jika sudah lancar akan kembali dibuka. Pihaknya berupaya memastikan vendor lancar mengirim oksigen termasuk mencari vendor lain serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Lanud Husein dan kepolisian untuk pengisian oksigen.

"Nanti siang kita evaluasi lagi, kalau ternyata suplai oksigennya sudah lancar, insyaallah IGD Covid akan segera dibuka kembali," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement