Jumat 02 Jul 2021 13:47 WIB

RSUD Kota Bogor Rekrut Nakes untuk RS Lapangan

Dari 60 nakes yang diperlukan, baru 12 nakes yang sudah direkrut.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021). Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang sudah dinonaktifkan pada bulan Maret lalu dampak penuhnya ruang perawatan di RSUD Kota Bogor dan sejumlah rumah sakit swasta akibat meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/6/2021). Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang sudah dinonaktifkan pada bulan Maret lalu dampak penuhnya ruang perawatan di RSUD Kota Bogor dan sejumlah rumah sakit swasta akibat meningkatnya angka kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor sudah resmi menerima pasien sejak Kamis (1/7) malam, namun belum semua tempat tidur bisa digunakan. Hal ini karena jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang diperlukan belum memenuhi kebutuhan.

Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Ilham Chaidir mengatakan, dari 60 nakes yang diperlukan, baru 12 nakes yang sudah direkrut.

Baca Juga

“Sampai sekarang kami masih kekurangan sumber daya manusia (SDM). Hari ini saja kita membutuhkan 60 perawat baru, setelah kita buka penerimaan yang daftar hanya 12 saja dan itu sudah direkrut. Tentunya penggunaan kamar kita sesuaikan dengan SDM, jadi jangan sampai meletakkan SDM pada posisi terpapar,” kata Ilham, Jumat (2/7).

Ilham menjelaskan, pihaknya berusaha untuk tidak membuat ruangan isolasi mengalami over capacity. Sebab, kondisi tersebut dinilai tidak ideal untuk para nakes bekerja. 

Dia menuturkan, kondisi yang demikian membuat gerak nakes terbatas dan melelahkan. Hal itulah yang terjadi belakangan sehingga para nakes mulai bertumbangan. Apalagi, mereka sudah bekerja keras menangangi Covid-19 selama setahun lebih.

“Banyak perawat yang ikut terpapar Covid-19. Kita sudah menangani satu setengah tahun lebih tidak beristirahat. Bukan work from home, tapi work from hospital,” tuturnya.

Dia meminta, masuarakat untuk tidak abai akan protokol kesehatan. Sementara tenaga kesehatan terus menggempur kekuatan untuk merawat para pasien.

“Tapi saya berpikir kita tetap bersemangat di RSUD dan saling menjaga. Saya juga meminta tolong sekarang protokol kesehatan dari masyarakat jangan abai, dan tetap menjaga mobilitas,” ucap Ilham.

Diketahui, sejak Kamis (1/7) malam hingga Jumat (2/7), sudah ada delapan pasien RS Lapangan yang dirujuk dari RSUD Kota Bogor. Sebab, sebelum dirujuk ke RS Lapangan, pasien harus terlebih dahulu mendatangi IGD RSUD Kota Bogor untuk ditentukan kriterianya.

Koordinator RS Lapangan Kota Bogor, dr. Shanda memerinci, delapan pasien tersebut terdiri atas, dua pasien perempuan dan enam pasien laki-laki. Dari kapasitas total 64 tempat tidur yang akan tersedia nanti, baru 18 tempat tidur yang bisa digunakan saat ini.

“Pasien dirawat saat ini delapan pasien bergejala sedang. Dua orang perempuan, dan enam orang laki-laki. Jadi, untuk tahap awal karena kita sambil berjalan dibuka 18 tempat tidur,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement