Jumat 02 Jul 2021 14:57 WIB

PT Jasa Sarana Diinstruksikan Bantu Perbaiki Suplai Oksigen

Produsen dan rantai pasok mengalami keterbatasan armada pengiriman.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menurunkan tabung oksigen medis untuk pasokan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2021). Kementerian Perindustrian menyebutkan produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dengan rasio penggunaan oksigen menjadi 60:40 antara kebutuhan medis dan kebutuhan industri.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Pekerja menurunkan tabung oksigen medis untuk pasokan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6/2021). Kementerian Perindustrian menyebutkan produksi dan distribusi gas oksigen diprioritaskan untuk kebutuhan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menangani lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dengan rasio penggunaan oksigen menjadi 60:40 antara kebutuhan medis dan kebutuhan industri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menugaskan BUMD PT Jasa Sarana untuk terlibat dalam upaya membantu suplai oksigen ke sejumlah rumah sakit (RS) yang mengalami kondisi kritis ketersediaan.

Menurut Ridwan Kamil, secara umum produksi oksigen di Jawa Barat terkendali. Namun pihaknya harus memperbaiki neraca kebutuhan dan kekurangan daerah. “Sudah kami tugaskan BUMD Jasa Sarana melakukan manajemen suplai oksigen untuk RS di Jabar. Sehingga kami punya data mana yang kelebihan dan kekurangan,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Jumat (2/7).

Sementara menurut Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq, sejak awal pihaknya sudah ditugaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu penyediaan infrastruktur kesehatan baik rumah sakit dan juga penanganan kebutuhan logistik Covid-19.  “Kami sekarang diminta  pemerintah provinsi membantu distribusi oksigen, memperlancar distribusi ke rumah sakit,” ujar Hanif dalam keterangan resmi, Jumat (2/7).

Hanif mengatakan, dari kajian awal, kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami lonjakan karena meningkatnya pasien Covid-19. Sementara produsen dan rantai pasok mengalami keterbatasan armada pengiriman.  Selain itu ada produksi oksigen juga terkendala ketersediaan tabung oksigen hingga membuat pasokan tidak normal.

“Karena kendala ini pihak rumah sakit diminta melakukan pengiriman mandiri atau mengambil langsung, kita terlibat di sana. Kita membantu mengambil oksigen untuk dikirim ke rumah sakit. Apakah nanti kendala pengiriman oksigen ada di produsen, distributor, atau agen, kami menyesuaikan kondisi di lapangan saja,” papar Hanif.

Jasa Sarana sendiri, kata dia, sudah memiliki pengalaman lewat anak usaha PT Jabar Laju Transindo yang bekerjasama dengan PT Jasa Medivest untuk mengambil limbah medis di 500 titik fasilitas layanan kesehatan yang ada di Jawa Barat. 

Menurut Hanif, skill dan SDM PT Jabar Laju Transporter nantinya akan diadopsi oleh anak perusahaan lain yakni Usaha Bersama Jabar (UBJ) yang terlibat dalam penugasan pasokan oksigen ini. “Diharapkan skill UBJ nanti bisa mengatur pengiriman oksigen ke rumah sakit,” katanya.

Untuk membantu proses kelancaran distribusi oksigen ini, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan 10 armada truk yang siaga jika diperintah oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat untuk mengirim oksigen ke rumah sakit. “Kami siapkan SDM dan armada, posisi Jasa Sarana disini sebagai back up system. Pengambilan oksigen bisa fokus di Jawa Barat, atau jika darurat mengambil ke luar Jawa Barat kami siap,” kata Hanif. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement