Jumat 02 Jul 2021 16:19 WIB

Australia Batasi Kunjungan Warga Asing Guna Cegah Covid-19

Warga asing yang diizinkan datang ke Australia akan dikurangi hingga 50 persen

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Seorang pria melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6).
Foto: AAP
Seorang pria melewati jalanan yang sepi di kawasan pusat bisnis Sydney, Australia, Selasa (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Australia akan memperketat perbatasannya bagi pengunjung asing, Jumat (2/7). Hal itu dilakukan guna mencegah merebaknya kembali wabah Covid-19 di negara tersebut.

 

Baca Juga

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah mengumumkan akan mengurangi jumlah orang yang diizinkan memasuki negaranya hingga 50 persen. Saat ini 6.000 orang diperkenankan datang dengan penerbangan komersial luar negeri setiap pekan. Morrison mengungkapkan, mulai pertengahan Juli, jumlah itu bakal dipotong menjadi tiga ribu pengunjung saja.

 

Mereka yang datang harus menjalani karantina wajib di hotel selama dua pekan. Sementara hampir separuh dari populasi Australia diperintahkan tinggal di rumah. “Ini adalah masa yang sulit ketika orang berurusan dengan pembatasan. Masih ada perjalanan yang cukup jauh di depan kita,” ujar Morrison.

 

Pengumuman terkait pengetatan perbatasan muncul setelah menghadapi kemarahan publik karena kebijakan karantina wilayah (lockdown) yang berulang. Ada pula kritik perihal kebocoran fasilitas karantina hotel dan laju vaksinasi. Lebih dari 18 bulan pandemi, kurang dari delapan persen orang dewasa di Australia yang telah divaksinasi lengkap.

Target vaksinasi kemungkinan akan ditetapkan penasihat ilmiah daripada politisi. “Jika Anda sudah divaksinasi, Anda bisa mengubah cara kita hidup sebagai sebuah negara. Anda bisa mengubah cara Anda hidup di Australia,” kata Morrison

Saat ini beberapa kota seperti Sydney, Brisbane, dan Perth berada di bawah lockdown. Hal itu guna menekan kasus baru Covid-19 di daerah-daerah terkait. Meskipun penutupan telah dicabut di Alice Springs, Darwin, dan Gold Coast Queensland, klaster terus bertambah, terutama di Sydney.

Sejauh ini Australia telah melaporkan 30.643 kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 910 jiwa.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement