Jumat 02 Jul 2021 16:29 WIB

PPMK Darurat, Pelatnas Basket Berharap Bisa Tetap Latihan

Untuk FIBA Asia 2021 ada 16 negara Asia yang akan ambil bagian.

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Suasana RDP DPR secara virtual yang berlangsung Senin (5/10). Depan Kiri-kanan Maulana Fareza Tamrela (manajer Timnas Basket Putra), Danny Kosasih (Ketua Perbasi), Christopher Tanuwidjaja (Manajer Timnas basket Putri),Belakang kiri-kanan, Kimberly Pierre Louis, Brandon Jawato dan Lester Prosper.
Foto: dok. Perbasi
Suasana RDP DPR secara virtual yang berlangsung Senin (5/10). Depan Kiri-kanan Maulana Fareza Tamrela (manajer Timnas Basket Putra), Danny Kosasih (Ketua Perbasi), Christopher Tanuwidjaja (Manajer Timnas basket Putri),Belakang kiri-kanan, Kimberly Pierre Louis, Brandon Jawato dan Lester Prosper.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim nasional Basket putra Indonesia berharap kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Jawa Bali tidak akan menganggu persiapan menghadapi playoff maupun putaran final FIBA Asia Cup.

“Kita sudah mengajukan surat secara tertulis kepada federasi basket Indonesia (Perbasi) agar kita tetap dapat menjalankan Pelatnas,” kata Manajer Timnas Basket Putra Indonesia, Maulana Fareza Tamrela, ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (1/7).

Mocha, sapaan akrab Maulana Fareza Tamrela, menjelaskan sejauh ini Indonesia sudah memastikan diri sebagai bagian dari 13 tim yang akan tampil di putaran final FIBA Asia Cup yang dijadwalkan pada 17-29 Agustus 2021 di Istora Senayan Jakarta.

Namun demikian, kata dia, Indonesia akan mengasah kemampuannya juga berlaga di playoff kualifikasi untuk menentukan tiga negara tambahan guna melengkapi total 16 kontestan FIBA Asia Cup ini.

“Sebelumnya kita sudah pelatnas di GBK Jakarta dan pindah di lapangan Basket The Breze BSD Serpong Tangerang, Banten. Semoga sejauh ini persiapan pelatnas kita tidak terganggu (dengan adanya PPKM),“ ujar Mocha.

Mocha mengatakan sebagai tuan rumah FIBA Asia 2021, pihaknya telah bertekad untuk tampil secara maksimal dan memberikan yang terbaik bagi negara. Apalagi Indonesia saat ini, kata dia, sudah dipercaya menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023.

“Persyaratan untuk lolos FIBA World Cup 2023 kita harus bisa lolos delapan besar FIBA Asia 2021. Untuk bisa lolos delapan besar, tentu saja kita membutuhkan pelatnas yang berlangsung sesuai dengan yang sudah direncanakan tim pelatih Rajko Toroman,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Asisten Pelatih Timnas Putra Wahyu Widayat Jati. Ia berharap penetapan PPKM ini tidak akan menganggu persiapan timnas. Ia sangat berharap pihaknya bisa tetap menjalankan latihan.

“Tentunya, semua ini kembali dan tergantung pada kebijakan pemerintah. Seperti tahun lalu kita terpaksa latihan di Bandung. Saat ini kita latihan di The Breze BSD Serpong, Tangerang,” ujarnya.

Wahyu mengatakan sejauh ini sesi latihan pelatnas sudah dimulai sejak Senin (28/6) kemarin. Dalam sesi tersebut, kata dia, belum semuanya berkumpul.

“Untuk pemain yang tidak ikut tampil di Final IBL 2021, Senin kemarin sudah latihan. Ditambah Brandon Jawato dan juga satu pemain naturalisasi baru, yakni Marques Bolden serta pemain-pemain junior,” katanya.

Wahyu mengungkapkan pemain yang belum ikut berlatih kembali ada Agashi Yeshe Goantara, Vincent Rivaldi Kosasih, Govinda Julian Saputra, Andakara Prastawa Dhayaksa, Hardianus Lakudu, Juan Lauren Kokodiputra, Arki Dikania Wisnu, dan Kevin Yonas Argadiba Sitotorus.

Untuk FIBA Asia 2021 ada 16 negara Asia yang akan ambil bagian. Sudah 13 tim yang lolos yakni Indonesia selaku tuan rumah. Filipina, Korea, Cina, Jepang, Australia, Selandia Baru, Lebanon,  Bahrain, Iran, Suriah, Yordania dan Kazakstan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement