REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat membuka layanan vaksinasi Covid-19 untuk publik, mulai anak usia 12 tahun hingga lanjut usia (lansia).
"Jadi mulai hari ini, pelayanan vaksinasi Covid-19 di RSUD Mataram menyasar mulai usia 12 tahun ke atas dan berlaku umum bagi semua warga negara Indonesia. Jadi yang kita layani tidak hanya warga Mataram," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Kota Mataram Emirald Isfihan, Jumat (2/7).
Dia menjelaskan dosis vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun disesuaikan dengan edaran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yakni satu vial bisa untuk sekitar 20 anak atau setengah dari dosis yang diberikan usia di atas 18 tahun. "Kalau dosis untuk di atas 18 tahun, satu vial bisa digunakan untuk 10 orang. Tapi kalau untuk anak satu vial bisa menyasar 20 anak," katanya.
Dalam pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk anak, ia tidak memberikan pelayanan terpisah. Mereka digabung dengan masyarakat lainnya, sebab biasanya anak-anak datang bersama orang tuanya.
"Untuk sementara ini, pelayanan vaksin anak dan publik kita gabung sambil melihat perkembangan selanjutnya dan disesuaikan dengan kondisi yang ada," katanya.
Dia mengatakan untuk hari pertama kegiatan vaksinasi ditargetkan menyasar 100 orang. Namun, melihat antusias masyarakat yang cukup tinggi, maka target pada hari berikutnya akan dinaikkan menjadi 150 hingga 200 orang per hari.
Emirald juga segera meminta dukungan tambahan dosis vaksin dari Dinas Kesehatan (Dinkes) sebab stok yang dimiliki saat ini diprediksi tersisa sekitar 700 dosis. "Pada prinsipnya untuk kebutuhan vaksin tidak ada masalah, ketika stok sudah berkurang kita bisa langsung mengajukan tambahan," katanya.
Untuk menghindari antrean panjang dan kerumunan, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. "Kami juga menyiapkan hiburan live music bagi masyarakat yang akan divaksinasi agar warga tidak jenuh menunggu giliran," katanya.
Dia mengharapkan masyarakat lebih antusias divaksinasi, begitu juga untuk masyarakat yang masih ragu terhadap vaksinasi agar bisa ikut dan tidak ada keraguan lagi. "Kalau awal-awal pencanangan vaksin Covid-19, masyarakat masih banyak yang enggan divaksinasi, tapi sekarang mereka antusias ingin vaksinasi," katanya.