REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah nasional Ustadz Das’ad Latif mengingatkan pentingnya toleransi dan kerukunan umat beragama. Toleransi baginya sangat sederhana asal dipahami dan dipraktikkan dengan sebaik-baiknya.
“Toleransi sangat sederhana, kamu lakukan praktik agamamu, aku lakukan praktik agamaku,” kata Ustadz Das’ad dalam webinar Kerukunan Beragama dan Berbangsa Ditinjau dari Alquran, Al-Kitab, Wedha, dan Tripitaka, Jumat (2/7).
Dia menjelaskan bahwa bukanlah yang disebut toleransi itu apabila umat Islam datang ke gereja kemudian bernyanyi puji-pujian. Ataupun non-Muslim yang masuk masjid dan bershalawat. Hal seperti ini menurut dia bukanlah toleransi, namun hanya mengaburkan ajaran agama.
Sedangkan toleransi dalam Islam, menurut Ustadz Das’ad, adalah menghargai agama lain, mempersilakan umat agama lain untuk beribadah tanpa perlu umat Islam mengikuti akidah atau syariatnya. Begitupun sebaliknya bagi umat beragama lain terhadap agama Islam.
Dalam sejarahnya, Ustadz Das’ad menjelaskan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan toleransi dan kerukunan dengan terbukti membangun masyarakat madani di Madinah. Di sanalah, umat agama lain dipersilakan dan dilindungi oleh Islam asal mau bekerja sama dalam kerukunan dan muamalah.
“Toleransi itu kerja sama, menghargai, dan mempersilakan orang lain menjalankan ajaran agama yang sesuai dengan kepercayaannya tanpa mengganggu akidah agama kita. Saling menghargai,” kata dia.