Jumat 02 Jul 2021 18:49 WIB

Pemkot Surabaya Buat Sendiri Ratusan Peti Mati

Satgas setempat mengerahkan 150 anggota untuk membuat ratusan peti mati itu.

Perajin membuat peti jenazah COVID-19 di Jalan Raya Menur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/6/2021). Tempat usaha pembuatan peti jenazah COVID-19 tersebut dapat menyelesaikan sekitar 30 peti per hari untuk kebutuhan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Perajin membuat peti jenazah COVID-19 di Jalan Raya Menur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/6/2021). Tempat usaha pembuatan peti jenazah COVID-19 tersebut dapat menyelesaikan sekitar 30 peti per hari untuk kebutuhan salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan opsi terburuk apabila adanya lonjakan kematian akibat Covid-19 di Kota Pahlawan dengan membuat ratusan peti mati untuk jenazah pasien Covid-19. Satgas setempat mengerahkan 150 anggota untuk membuat ratusan peti mati itu.

"Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaraan di TPU Keputih, terus dimandikan dan dimasukkan dalam petinya, lalu dimakamkan. Jadi, inilah yang kami lakukan untuk warga Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jumat (2/7).

Baca Juga

Meski demikian, Wali Kota Eri berharap peti mati yang dibuat oleh jajarannya di belakang Balai Kota Surabaya atau di depan kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah itu tidak dipakai, karena ia tidak ingin ada korban lagi akibat Covid-19. Menurutnya, Satgas di Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya diberi tugas membuat peti mati dengan jumlah banyak.

"Tapi saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai nanti, malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban Covid-19 di Surabaya," ujarnya.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, bahwa di depan kantor Pengelolaan Bangunan dan Tanah, pemkot sudah mendirikan tenda yang menjadi tempat pembuatan peti mati. Sebanyak 150 anggota Satgas pun bekerja cepat dan tepat untuk membuat peti mati itu.

"Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke TPU Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaraan jenazah," kata dia.

Febri juga menjelaskan bahwa peti mati itu dibuat lebih banyak karena memang selama Juni 2021, jumlah permintaan peti untuk pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan terus meningkat. Data hingga tanggal 27 Juni 2021, ada sebanyak 490 pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.

"Jadi, ayo selamatkan anak, istri dan cucu kita. Selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari bersama-sama dan bergotong-royong melawan Covid-19," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement