Sabtu 03 Jul 2021 01:23 WIB

Pakar Paparkan Keamanan Vaksin Covid Bagi Ibu Hamil

Ibu hamil yang divaksin Covid tak tunjukkan KIPI berarti.

Bupati Asmat Elisa Kambu mensosialisasikan pemberian vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui di Agats, Asmat, Papua, Kamis (1/7/2021). Pemerintah mulai memberikan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia 12-18 tahun sebagai upaya melindungi kelompok tersebut dari COVID-19.
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Bupati Asmat Elisa Kambu mensosialisasikan pemberian vaksin COVID-19 untuk ibu hamil dan menyusui di Agats, Asmat, Papua, Kamis (1/7/2021). Pemerintah mulai memberikan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak usia 12-18 tahun sebagai upaya melindungi kelompok tersebut dari COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini aman untuk ibu hamil. "Vaksin yang ada tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi kehamilan terutama pada vaksin yang mengandung 'non live virus', itu sangat aman," ujar Sekjen POGI, Budi Wiweko dalam konferensi pers via daring di Jakarta, Jumat (2/7).

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan studi atas vaksin "non live virus" seperti vaksin influenza atau vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) cukup aman diberikan kepada ibu hamil. "Selama ini ibu hamil mendapatkan vaksin non live virus seperti influenza itu tidak ada keluhan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi)," katanya.

Baca Juga

Ia memaparkan bahwa berdasarkan study terbaru "Preliminary Findings of mRNA Covid-19 Vaccine Safety in Pregnant Persons" antara Desember 2020 sampai Februari 2021 di Amerika Serikat, ibu hamil yang mendapatkan vaksin Covid tidak mengalami gejala KIPI berarti. Dalam studi itu, lanjut dia, sekitar 35.000 pasien ibu hamil berusia 16-54 tahun di AS mendapatkan vaksin Pfizer dan Moderna.

"Gejala KIPI yang paling banyak adalah nyeri pada lokasi injeksi baik yang mendapatkan vaksin Pfizer maupun Moderna. Injeksi di dosis kedua, keluhan nyeri berkurang jauh dibandingkan dosis pertama," katanya.

Ia menambahkan sekitar 70 persen baik kelompok ibu hamil dengan vaksin Pfizer maupun Moderna, penyuntikannya dilakukan kepada ibu hamil yang usia kandungannya di atas tiga bulan, dan 28 persen dilakukan kurang dari tiga bulan. Ia mengatakan persentase kematian janin di bawah usia lima bulan hanya 0,1 persen, masih setara setara dengan literatur yang ada sehingga dinilai tidak ada hal berbahaya yang terjadi pada ibu maupun janin yang dikandung.

"Hanya memang ini adalah data 'follow up' registrasi. Vaksinasi untuk ibu hamil memang datanya masih belum banyak tetapi inilah dasar pemberian vaksin kepada ibu hamil," katanya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga meminta perempuan agar tidak menunda kehamilan walaupun belum mendapatkan vaksin, karena berdasarkan fakta vaksin Covid-19 aman. "Keunggulan vaksin tentu ibu hamil terhindar dari risiko morbiditas, prematuritas, kematian bayi, itu juga diharapkan bermanfaat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement