REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Rover Perseverance milik Badan Antariksa Amerika (NASA) melakukan memperhentian lain dalam perjalanannya untuk menyelidiki kehidupan di Mars. Rover itu sebelumnya telah mendarat di lokasi yang disebut Kawah Jezero.
"Saya telah berhasil mencapai pengamatan saya berikutnya, menghadap ke tempat yang kami sebut 'Séítah,'” cuit akun resmi Perseverance, dilansir di Futurism, Jumat (2/7).
Séítah adalah area bukit pasir dengan beberapa target sains yang bagus di dalam dan di sekitarnya. "Saya akan memata-matai beberapa dari sini, melakukan sains dari jauh, lalu berputar-putar dan terus menjelajah," lanjut cuitan tersebut.
I’ve made it to my next lookout, overlooking a spot we’re calling “Séítah.” It’s an area of dunes with some good science targets in and around it. I’ll spy a few from here, doing science from afar, then circle around and keep exploring.
My location: https://t.co/SEbqOKoQq1 pic.twitter.com/GanSbJ00K4
— NASA's Perseverance Mars Rover (@NASAPersevere) July 1, 2021
Robot penjelajah roda enam ini secara resmi memulai fase sainsnya pada 1 Juni, meninggalkan lokasi pendaratan "Octavia E. Butler" di mana ia mendarat awal tahun ini. Sejak itu rover telah menempuh kira-kira 0,57 mil, menurut data geolokasi. Rover telah membuat beberapa pemberhentian di sepanjang jalan untuk menjelajahi sekitarnya.
Unit geologi Séítah (“di tengah pasir” dalam bahasa Navajo) berdekatan dengan lantai kawah Jezero yang dipenuhi kawah. Daerah Séítah dipenuhi dengan bebatuan berlapis dan bukit pasir.
"Dimulai dengan unit geologi Crater Floor Fractured Rough dan Seitah memungkinkan kami untuk memulai eksplorasi Jezero sejak awal,” kata Kevin Hand, ahli astrobiologi di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Daerah ini berada di bawah setidaknya 100 meter air 3,8 miliar tahun yang lalu. “Kami tidak tahu cerita apa yang akan diceritakan oleh bebatuan dan singkapan berlapis itu kepada kami, tetapi kami bersemangat untuk memulainya,” tambahnya.
Berkat mode “AutoNav” canggih dari Perseverance, rover bisa berubah menjadi mobil yang dapat mengemudi sendiri. Selanjutnya, rover akan melakukan penjelajahan.
"Dengan pemetaan saat saya mengemudi, saya mungkin dapat menempuh jarak hingga 5 atau 6 kali lebih banyak dalam sehari. Bagus, karena ada begitu banyak yang bisa dicapai!" lanjutnya.