Taman Satwa Taru Jurug Galang Donasi untuk Pakan Satwa
Rep: Binti Sholikah/ Red: Bayu Hermawan
Taman Satwa Taru Jurug (ilustrasi) | Foto: Antara/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) tidak menerima pengunjung selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Solo pada 3-20 Juli mendatang. Namun, operasional TSTJ sebagai lembaga konservasi tetap berjalan.
Konsekuensinya, TSTJ tetap mengeluarkan anggaran untuk pakan satwa padahal tidak menerima pendapatan dari tiket pengunjung. Karenanya, TSTJ tetap menerima donasi pakan satwa dari sukarelawan.
Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dan Dewan Pengawas, maka pada 3-20 Juli TSTJ tidak menerima pengunjung.
"Sebagai destinasi wisata kami tidak menerima pengunjung, tetapi sebagai lembaga konservasi kami bekerja penuh 365 hari. Semua kegiatan di dalam tutup semua kecuali pemeliharaan satwa, kebersihan, maintenance, perbaikan kandang, pohon-pohon tumbang dipotong, dan sebagainya," terang Bimo kepada wartawan, Jumat (2/7).
Saat ini, total satwa di TSTJ sebanyak 405 ekor. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan satwa minimal Rp 200 juta per bulan. Selama pandemi Covid-19, TSTJ mendapat hibah dari Pemkot Solo untuk operasional pakan satwa, serta bantuan pakan satwa dari berbagai instansi dan sukerelawan.
"Kami sedang mengajukan anggaran ke Pemkot untuk kelangsungan satwa seperti tahun-tahun kemarin. Mohon doanya nanti kami sampai Desember juga bisa melewati tahun ini dengan selamat," imbuhnya.
Selain itu, TSTJ masih membuka kran donasi dari instansi maupun sukarelawan. Donasi yang diterima bisa berupa pakan satwa maupun uang. Donasi uang dapat ditransfer ke rekening TSTJ yang dicantumkan di website dan Instagram resmi TSTJ. Sedangkan donasi berupa pakan juga dijelaskan spesifikasinya di website.
"Jadi kalau mau bantu donasi pakan silakan saja. Tinggal transfer ke rekening kami, atau kalau donasi barang bisa menghubungi kami," ucapnya.
Bimo menambahkan, sedianya pada Sabtu (3/7) bakal digelar seremoni pembangunan kandang burung, pelepasliaran satwa, pemberian penghargaan kepada orang tua asuh, serta penanaman pohon. Namun, lantaran penerapan PPKM darurat, maka kegiatan tersebut ditunda. Sejumlah satwa yang akan dilepasliarkan antara lain, lutung Jawa, owa Kalimantan, dan orang utan.