Jumat 02 Jul 2021 23:29 WIB

Sumbar Perkuat 8 Strategi untuk Redam Penularan Covid

Sumbar angkat strategi percepatan vaksinasi di bawah koordinasi Dinkes dan Polda

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wagub Sumbar, Audy Jonaldy.
Foto: Istimewa
Wagub Sumbar, Audy Jonaldy.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memperkuat penerapatan strategi penanggulangan covid-19 yang selama ini dianggap belum optimal. Delapan strategi ini menurut Audy sudah berjalan tetapi harus lebih ditingkatkan.

Delapan strategi itu dijelaskan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy yakni 3T yakni testing, tracing, treatment dan 5 yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menghindari keramaian.

"Kemudian penerapan Perda Nomor 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diperketat," kata Audy, Jumat (2/7).

Audy menyebut testing harus terus dimasifkan melakukan efisiensi laboratorium dengan sentralisasi. Kemudian tes SWAB PCR diberikan secara gratis, pemberlakuan PPKM berbasis mikro, membentuk nagari tageh dan kongsi COVID-19 untuk pemberdayaan masyarakat dan menggencarkan vaksinasi.

Audy menyebut vaksinasi akan terus dimasifkan di bawah dua koordinasi yaitu di bawah Dinas Kesehatan Sumbar dengan sasaran lansia, pralansia, guru/tenaga pendidik dan pelayanan publik. Lalu di bawah koordinasi Polri dengan sasaran semua usia di atas 18 tahun.

Ia mengatakan Gebyar Vaksinasi sudah dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 3 tanggal 14 Juni 2021. Kegiatan itu dilaksanakan di berbagai lokasi di 19 kabupaten dan kota di Sumbar dengan melibatkan semua pihak hingga perangkat pemerintahan terbawah.

Kondisi saat ini kasus aktif di Sumbar menurut Audy masih cukup tinggi."Ini harus menjadi perhatian serius karena informasi terakhir covid-19 varian delta sudah masuk Sumbar. Kita wajib lebih waspada," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi, mengatakan capaian vaksinasi di daerah itu meningkat cukup signifikan dengan dilakukannya Gebyar Vaksinasi dari 16-30 Juni 2021.

"Posisi awal sebelum Gebyar Vaksinasi, capaian pada posisi 23 persen. Setelah kegiatan naik sekitar 10 persen menjadi 33,9 persen. Artinya dalam 15 hari menambah cakupan vaksinasi sekitar 10 persen," ucap Arry.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement