REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia akan menerima total enam juta dosis vaksin Covid-19 yang merupakan bantuan dari Belanda serta Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan pemerintah Belanda akan mengirimkan tiga juta vaksin jadi kepada Indonesia.

Hal itu diputuskan dalam pertemuan Menlu Retno dengan Menlu Belanda Sigrid Kaag di Den Haag, Belanda, Kamis. Vaksin yang belum dipastikan mereknya tersebut akan segera dikirim ke Tanah Air.

“Dalam pertemuan bilateral tersebut, baik dengan Menlu Belanda maupun PM Belanda, kita juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang serupa, tetapi untuk obat-obatan terapeutik,” kata Retno dalam keterangannya, Jumat.

Selain itu, Indonesia juga akan menerima bantuan tiga juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Komitmen bantuan vaksin dari AS tersebut didapatkan Menlu Retno setelah bertemu dengan Menlu AS.

“Belum ada info kapan pengiriman (vaksin Moderna dari AS),” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah kepada Anadolu Agency, Jumat.

Indonesia pada Jumat mengumumkan telah menerbitkan izin penggunaan masa darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Moderna. Ini merupakan vaksin dengan platform mRNA pertama yang mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Data efikasi berdasarkan uji klinik fase 3 menunjukkan adanya 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun,” ungkap Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers daring, Jumat.

Vaksin Moderna akan digunakan untuk orang berusia di atas 18 tahun dengan jeda penyuntikan dari dosis pertama ke kedua selama satu bulan. Vaksin Moderna harus disimpan dalam suhu minus 20 derajat Celcius.

Penny mengungkapkan COVAX Facility sekaligus akan memberikan teknologi penyimpanan dan distribusi yang sesuai untuk vaksin Moderna. Sebab, bantuan vaksin Moderna dari Amerika Serikat yang akan diterima Indonesia diberikan melalui skema COVAX Facility.

Ikuti Whatsapp Channel Republika