Setiap orang tua ingin anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Kecerdasan anak menjadi bekal kesuksesannya di masa depan.
Orang tua pasti akan memberi makanan terbaik untuk mendukung kecerdasan otak anak sedari bayi. Berikut tips yang mesti dilakukan orang tua agar perkembangan otak anak lebih cepat:
Baca Juga: Dear Orang Tua, Ini 4 Cara Tepat Memilih Asuransi Kesehatan untuk Anak
Otak bayi akan berkembang lebih cepat bila diberi rangsangan
1. Melakukan kegiatan bonding
Semakin sering orang tua menghabiskan waktu dengan anak, semakin kuat pula ikatan emosional yang terjadi di antara kalian. Maka dari itu, penting untuk menyisihkan waktu lebih banyak agar bisa bersama sang buah hati.
Inilah yang dinamakan kegiatan bonding. Aktivitas untuk membentuk ikatan emosional antara anak dan orang tua, seperti bermain bersama.
Agar kegiatan bonding semakin bermakna, selingi juga dengan sedikit pembelajaran untuk mengasah kemampuan otak bayi.
Misal, mengajarinya menyebutkan mama papa, memperkenalkan anggota tubuh, dan mengajarinya berhitung 1-10. Sangat sederhana, bukan?
Lakukan pembelajaran secara bertahap. Mulai dari hal-hal paling mudah terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu, baru diarahkan yang lebih sulit untuk melatih kecerdasannya.
2. Mengajak bicara
Di usianya yang masih sangat dini, anak belum bisa berbicara dengan sempurna. Tak apa, karena ini secara tidak langsung akan menstimulus otak anak untuk memberikan respon cepat pada apa yang orang tua bicarakan.
Sebaiknya pilih kata-kata yang mudah diucapkan, lafalkan dengan intonasi yang jelas, sehingga bayi dapat menirunya dengan mudah. Bahkan tidak menutup kemungkinan perkataan tersebut akan diingatnya karena sering diucapkan oleh orang tuanya saat sedang bersama.
Mengajak bayi bicara tentu harus sabar. Ada kalanya saat diajak berbicara, bayi malah menangis karena suasana hatinya sedang tidak enak atau kondisi badannya kurang sehat. Jadi, sebaiknya ajak bayi bicara di waktu yang tepat.
3. Ajak keluar rumah
Tips selanjutnya adalah mengajak keluar rumah. Tidak cuma untuk berjemur, tapi juga mengenal lingkungan dan orang-orang sekitar.
Hal ini sangat bagus dilakukan untuk melatih daya ingatnya. Sebab, siapa saja yang menyapa anak saat itu pasti akan membekas di dalam ingatannya. Jadi, ketika orang tersebut menyapa anak di lain waktu, dia tidak menangis.
Jika anak sudah bertambah besar, orang tua bisa ajak anak ke taman atau kebun binatang untuk memperkenalkan nama bunga dan hewan. Dengan cara ini, wawasan anak pasti bertambah.
Baca Juga: Dear Orangtua, Ketahui Jenis-Jenis Imunisasi ini Agar Anak Sehat
4. Memberikan mainan yang sesuai umurnya
Tidak ada salahnya kalau orang tua ingin memberikan bayi mainan baru. Tapi ingat, mainannya harus sesuai dengan umur anak agar tidak membuat otaknya bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
Misalnya untuk anak yang usia 1-3 bulan, bisa diberikan mainan yang bisa mengerluarkan bunyi khas. Sedangkan untuk anak yang berumur 10-12 bulan, orang tua sudah bisa memperkenalkan mainan puzzle.
Mainan yang diberikan secara tidak langsung dapat melatih kemampuan sensorik dan motorik anak. Tentu dengan jam bermain yang sesuai dan pengawasan orang tua.
Memberi mainan yang sesuai umurnya
5. Bernyanyi bersama
Meski masih bayi, tidak ada salahnya untuk mulai memperkenalkan beberapa jenis lagu anak-anak. Menyanyi tidak hanya membuat anak senang, tapi juga melatih daya ingatnya.
Ketika lagu tersebut diputar kembali di hari berikutnya, anak biasanya langsung merespons dengan senyum, atau menggerakkan tangan dan kakinya.
Baca Juga: Pengeluaran Menjelang Kelahiran Bayi Membengkak? Yuk Siasati dengan 5 Cara Ini
6. Memberikan asupan makanan yang seimbang
Perkembangan otak anak semakin cepat apabila orang tua memperhatikan setiap asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Berikan makanan bergizi, seperti ASI di usia 0-6 bulan.
Untuk memastikan agar ASI-nya banyak, sebaiknya konsumsi makanan bergizi dan seimbang. Setelah usianya bertambah, perkenalkan anak dengan makanan pendamping ASI (MPASI), seperti sayur, buah, dan ikan.
Bisa dibarengi dengan susu untuk menyempurnakan kandungan gizi yang masuk ke tubuh anak. Perhatikan setiap makanan yang dikonsumsi anak. Salah konsumsi biasanya dapat memicu penyakit, seperti sakit perut.
7. Curahkan kasih sayang dan perhatian
Bayi membutuhkan waktu agar otaknya bisa memproses semua yang dilihat dan didengarnya, jadi jangan terlalu memaksakan kinerja otak bayi.
Sewaktu bayi tidak mengerti atau tidak merespons, sebaiknya peluk agar dia merasa disayangi. Bukan malah memberikan tatapan mata kejam atau memasang raut wajah marah yang dapat membuat bayi menangis.
Ketahuilah kalau bayi memiliki ingatan yang kuat. Apapun yang dilakukan orang tuanya sewaktu dia kecil akan membekas, jadi usahakan untuk selalu mengajarkan hal-hal baik kepadanya.
Ikuti Perkembangan Bayi dengan Baik
Otak bayi bisa terasah seiring berjalannya waktu asal orang tuanya mau meluangkan waktu untuk mengamati perkembangannya.
Ketika anak dirasa sanggup untuk belajar hal-hal baru, di situlah orang tua dapat mengajarkannya. Jadi, semua pembelajaran dapat dicerna dan diingat dengan baik olehnya.
Baca Juga: Kenali Gejala Covid-19 pada Anak dan Cara Merawatnya di Rumah