Sabtu 03 Jul 2021 07:12 WIB

Risiko di Balik Tren Operasi Plastik Elf Ears

Memiliki elf ears disebut dapat membuat wajah menjadi lebih ramping.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang perempuan menunjukkan telinganya sebelum dan setelah menjalani operasi plastik elf ears.
Foto: Time Plastic & Cosmetology Hospital
Seorang perempuan menunjukkan telinganya sebelum dan setelah menjalani operasi plastik elf ears.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berabad-abad, elf ears atau telinga peri dipandang sebagai faktor yang mengurangi kecantikan seseorang. Namun, sekarang generasi Z di China mengantre untuk mendapatkannya.

Di China, banyak wanita menjalani operasi plastik berbahaya demi mendapatkan kuping seperti peri. Mereka tidak sedang berusaha untuk terlihat seperti makhluk mistis Legolas di karya JRR Tolkien atau Dobby-nya JK Rowling.

Baca Juga

Orang-orang yang melakukannya menyebut, dengan memperbesar daun telinga maka wajah mereka terlihat lebih ramping. Dengan kuping caplang, penampilan keseluruhannya lebih menarik.

“Hasilnya sangat jelas. Anda bisa melihat daun telinga saya dari depan dan secara keseluruhan saya terlihat lebih energik," ujar Song Yao, pemilik toko pakaian dari Hangzhou yang menjalani operasi, seperti dikutip dari laman New York Post, Sabtu (3/7).

Song mengeluarkan sekitar 10 ribu yuan atau sekitar Rp 22,5 juta untuk mendapatkan kuping caplang. Ia melakukannya sebagian karena banyak selebritas wanita China juga mengikuti tren tersebut.

“Saya baru menyadari sebenarnya banyak anak muda, kebanyakan setelah tahun 2000-an, mencari cara untuk membuat elf ears setelah saya membantu seorang selebritas online melakukannya pada awal tahun lalu. Setelah itu, semakin banyak orang datang kepada saya untuk hal yang sama," jelas dr. Yu Wenlin, dari Gaoshang Medical Pusat Kosmetik di Guangzhou, kepada South China Morning Post.

Kini, dr. Wenlin melakukan hingga enam operasi perubahan bentuk telinga setiap hari. Prosedur untuk mendapatkan telinga peri ini biasanya melibatkan penyuntikan asam hialuronat ke dalam telinga sebagai dermal filler.

Dokter bedah plastik juga akan memasukkan sepotong tulang rawan di belakang telinga untuk menopangnya ke depan sehingga dapat terlihat dari tampilan wajah bagian depan. Kuping caplang secara tradisional dianggap sebagai simbol keberuntungan di China.

Ini pula yang mendongkrak tren telinga peri populer di platform media sosial lokal seperti Weibo. Tren telinga peri telah menarik lebih dari 700 juta tampilan di Weibo. Banyak video pengguna dengan telinga yang diubah lewat operasi juga menjadi viral di Douyin, TikTok versi China.

“Itu adalah sihir. Saya belum mengubah apa pun di wajah saya, namun semua teman saya mengatakan saya terlihat berbeda pada hari saya menyelesaikan operasi plastik. Wajah saya terlihat lebih kecil dan saya terlihat lebih pintar," kata seorang pasien yang puas dengan tentang prosedur bedah kosmetik di platform berbagi gaya hidup China, Xiaohongshu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement