Sabtu 03 Jul 2021 07:50 WIB

Pasukan AS Resmi Tinggalkan Bandara Afghanistan

Pasukan AS ditarik keluar dari pangkalan militer utama di Afghanistan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pasukan AS di Afganistan
Foto: VOA/AFP
Pasukan AS di Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik keluar dari pangkalan militer utama di Afghanistan pada Jumat (2/7). Pentagon mengatakan pergantian penjagaan pangkalan udara Bagram ke pasukan keamanan Afghanistan adalah tonggak penting.

Terlepas dari langkah penarikan yang cepat, militer AS saat ini masih memiliki wewenang untuk melindungi pasukan Afghanistan. "Otoritas itu masih ada," kata juru bicara Pentagon John Kirby meski tidak memberikan batas waktu wewenang itu akan berakhir.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, penarikan itu berada di jalurnya. Hanya saja beberapa pasukan AS masih akan berada di Afghanistan hingga September sebagai bagian dari penarikan rasional dengan sekutu. Seorang pejabat Afghanistan mengatakan pangkalan itu akan secara resmi diserahkan dengan sebuah upacara pada Sabtu (3/7).

Para pejabat AS mengatakan sebagian besar tentara telah meninggalkan Afghanistan, lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan oleh Biden. Presiden AS telah berjanji mereka akan pulang pada 11 September, peringatan 20 tahun serangan yang membawa mereka ke Afghanistan.

Meski begitu, penarikan Bagram secara efektif mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah AS. Pangkalan yang ditempuh satu jam perjalanan ke utara Kabul adalah tempat militer AS mengoordinasikan perang udara dan dukungan logistiknya untuk seluruh misi Afghanistan. Taliban berterima kasih kepada Washington karena telah pergi.

"Kami menganggap penarikan ini sebagai langkah positif. Warga Afghanistan bisa lebih dekat dengan stabilitas dan perdamaian dengan penarikan penuh pasukan asing," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

Orang Afghanistan lainnya lebih berhati-hati. "Amerika harus meninggalkan Afghanistan dan harus ada perdamaian di negara ini," kata penduduk Kabul bernama Javed Arman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement