Sabtu 03 Jul 2021 19:14 WIB

Vaksinasi Massal Dinas Kesehatan Lampung Timbul Kerumunan

Panjangnya antrean tak membuat warga untuk kembali ke rumah.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Fakhruddin
Vaksinasi Massal Dinas Kesehatan Lampung Timbul Kerumunan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Vaksinasi Massal Dinas Kesehatan Lampung Timbul Kerumunan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung menimbulkan kerumunan warga di lapangan kantor tersebut, Sabtu (3/7). Antrean warga yang ingin divaksin telah mencapai lebih dari seribu orang.

Warga sudah mendatangi Kantor Dinkes Lampung untuk mengambil nomor antrean sejak Sabtu subuh. Kehadiran warga untuk mendapatkan vaksin Covid-19 semakin meningkat hingga siang hari. Nomor antrean warga sudah lebih dari seribu orang, namun petugas masih memberikan kesempatan menunggu.

Kerumunan warga tidak saja terpantau di dalam halaman kantor tersebut. Tetapi juga terlihat kerumunan warga hingga di luar kantor di Jalan Dr Susilo Kota Bandar Lampung. Panjangnya antrean tak membuat warga untuk kembali ke rumah, karena belum mendapat giliran divaksin.

“Saya mendapat nomor antrean 1.020,” kata Wati, seorang ibu dari Segala Mider, Bandar Lampung. Ia bersama tetangganya mendatangi Kantor Dinkes Lampung, setelah mendapatkan infomrasi dari tetangganya kalau ada vaksinasi massal gratis untuk warga.

Tingginya animo warga umum di Kota Bandar Lampung ingin mendapatkan jatah vaksin dari Dinkes Provinsi Lampung, banyak warga yang meninggalkan pekerjaan sehari-harinya di sektor informal. “Sebenarnya, saya sempatkan datang ke sini, saya tidak dagang. Katanya, gratis untuk warga,” tutur Suyanto, pedagang di Pasar Tamin.

Banyaknya warga yang berkerumun di halaman Dinkes Lampung, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mendatangi lokasi pelaksanaan vaksin. Eva mendatangi dua orang ibu-ibu. Ia menanyakan kepada ibu tersebut karena warga Bandar Lampung, untuk menjalani vaksinasi di puskesmas tempat tinggal.

Namun, ibu tersebut menjawab kalau minta vaksin di puskesmas sudah dua kali ditolak, karena sudah penuh. Eva membalas dengan tangan menandakan tidal. “Bohong, tidak ada. Ibu nanti kalau saya bawa ke sana (puskesmas) ibu mau tanggung jawab dengan bahasa ibu,” kata Wali Kota Eva.

Menurut dia, setiap puskesmas di masing-masing kecamatan kelurahan sudah disiapkan 500 dosis vaksin, sampai saat ini sudah terealisasi lebih dari 400 ribu warga Bandar Lampung.

Setelah berdialog dengan ibu-ibu tadi, Eva meminta dua ibu tersebut pulang dan meminta KTP-nya, lalu menyarankan untuk divaksin di Puskesmas Satelit.

Warga berharap vaksinasi massal untuk dihentikan, dan digantikan pendfatarannya secara daring, dengan jadwal tertentu. “Sudah hentikan vaksinasi massal yang menimbulkan kerumunan rawan penyebaran Covid-19. Ganti dengan cara online daftarnya sesuai jadwal di puskesmas masing-masing, libatkan RT,” kata Verdi, wiraswasta di Bandar Lampung.

Menurut dia, cara yang dilakukan KPU ketika pilkada atau pemilu sudah benar sehingga perlu dicontoh, agar tidak terjadi antrean panjang, kerumunan, dan juga keramaian yang rentan dengan klaster Covid-19 baru. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement