REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid 19 di Kabupaten Banyumas, terpantau penuh. Tidak hanya rumah sakit milik pemerintah, tapi juga rumah sakit milik swasta.
Dalam inspeksi yang dilakukan Bupati Banyumas Achmad Husein, Sabtu (4/7) malam, tidak menemukan rumah sakit yang masih menyediakan tempat bagi pasien di ruang ICU-nya. "Semua ruang ICU penuh. Ini harus segera diatasi, karena ke depan mungkin masih akan ada pasien yang membutuhkan perawatan," jelasnya.
Untuk itu, dia menyatakan akan mengumpulkan seluruh direktur RS dan pihak terkait di Kabupaten Banyumas untuk mencari solusi mengatasi masalah ini. "Hari ini harus ada solusi. Jangan sampai pasien yang datang ke rumah sakit menjadi tidak tertangani," jelasnya, Ahad (4/7).
Dalam inspeksinya, bupati meninjau beberapa rumah sakit yang ada di wilayahnya. Antara lain Rumah Sakit Islam Purwokerto, Rumah Sakit Hermina Purwokerto, RSUD Ajibarang, Rumah Sakit Medika Lestari dan RSUD Banyumas.
Dalam inspeksi tersebut, bupati mendapat laporan bahwa ruang perawatan intensif (ICU) dan juga ruang isolasi bagi pasien Covid 19 di seluruh rumah sakit dalam kondisi dipenuhi pasien. Hal ini menyebabkan beberapa pasien Covid harus menunggu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Banyumas dr Arif Sugiono, mengakui kondisi rumah sakit rujukan di Banyumas saat ini dalam kondisi kritis. "Seluruh rumah sakit yang dikunjungi, baik ruang ICU maupun isolasi dalam kondisi penuh. Ada beberapa pasien yang terpaksa tertahan di IGD, karena tidak ada tempat kosong di ruang ICU dan isolasi," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Banyumas telah mengoperasikan rumah sakit darurat dengan menempati Hotel Rosenda di Baturraden. Namun rumah sakit ini hanya untuk menampung pasien dengan gejala ringan dan sedang. Sedangkan pasien dengan gejala berat dan membutuhkan penanganan ICU tetap harus masuk rumah sakit reguler.
Awal pekan ini, kondisi rumah sakit di Banyumas masih dalam kondisi aman. Bupati Achmad Husein menyebutkan, tingkat BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit masih mencapai 86,5 persen. Namun pada akhir pekan, kondisi berbalik dimana tidak ada lagi tempat kosong bagi pasien Covid 19.