Ahad 04 Jul 2021 12:37 WIB

Gangguan Komputer pada Teleskop Hubble Terus Berlanjut

Teleskop Hubble mengalami gangguan komputer sehingga tak bisa mengumpulkan data.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Dalam rangka 31 tahun beroperasinya teleskop Hubble, NASA merilis foto bintang yang disebut ‘celebrity star’ yang jauh dan sangat indah.
Foto: nasa
Dalam rangka 31 tahun beroperasinya teleskop Hubble, NASA merilis foto bintang yang disebut ‘celebrity star’ yang jauh dan sangat indah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Masalah komputer yang mengganggu operasional teleskop luar angkasa Hubble terus berlanjut pekan ini. Badan Antariksa Amerika (NASA) bersiap untuk beralih ke perangkat keras cadangan untuk memperbaiki masalah tersebut.

Dilansir dari Digital Trends, Ahad (4/7), masalah Hubble dimulai pada akhir Juni, ketika komputer muatan yang mengontrol instrumen ilmiah pada teleskop yang mengorbit menjadi offline. Ketika ini terjadi, semua instrumen secara otomatis masuk ke mode aman. Artinya, semua instrumen harus tetap sehat dan berfungsi, tetapi saat ini tidak mengumpulkan data.

Baca Juga

Tim NASA di lapangan melakukan beberapa putaran upaya perbaikan, mencoba membidik apa yang sebenarnya menyebabkan masalah. Pembaruan terbaru dari NASA mengkonfirmasi bahwa masalahnya ada di unit yang disebut Perintah Instrumen Sains dan Penanganan Data (SI C&DH). Kesalahan di bagian itu membuat beberapa perangkat keras mengalami kegagalan fungsi.

NASA menjelaskan langkah selanjutnya dalam pembaruan: “Tim saat ini sedang meneliti Command Unit/Science Data Formatter (CU/SDF), yang mengirim dan memformat perintah dan data. Mereka juga melihat pengatur daya di dalam Unit Kontrol Daya, yang dirancang untuk memastikan pasokan tegangan yang stabil ke muatan perangkat keras komputer.”

Jika salah satu dari sistem ini ternyata menjadi masalah, maka perbaikannya adalah beralih dari unit yang ada ke cadangan. Sebagian besar perangkat keras Hubble memiliki versi utama dan cadangan, sehingga tim dapat beralih dari satu perangkat ke yang lain jika terjadi kesalahan dengan perangkat keras apa pun.

Namun, beralih ke unit cadangan bisa menjadi proses yang rumit. Karena cara sistem terhubung, beberapa perangkat keras juga harus dimatikan sebelum CU/SDF cadangan atau pengatur daya dapat dialihkan.

Tim sedang bersiap beralih untuk mencadangkan perangkat keras pekan ini, termasuk menguji proses switching menggunakan simulator. Kabar baiknya adalah ini bukan pertama kalinya prosedur seperti itu dilakukan.

“Tim melakukan peralihan serupa pada 2008, yang memungkinkan Hubble melanjutkan operasi sains normal setelah modul CU/SDF gagal,” tulis NASA.

“Misi servis pada 2009 kemudian menggantikan seluruh unit SI C&DH, termasuk modul CU/SDF yang rusak, dengan unit SI C&DH yang saat ini digunakan,” tambahnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement