Ahad 04 Jul 2021 13:00 WIB

Yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Saat Terpapar Covid-19

Tetap aktif bergerak dan terhidrasi akan mengurangi risiko pembekuan darah.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Yang harus dilakukan ibu hamil jika terpapar Covid-19 (ilustrasi).
Yang harus dilakukan ibu hamil jika terpapar Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Terpapar Covid-19 ketika sedang mengandung bisa membuat ibu hamil merasa stres dan waswas. Konsultan obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Burjeel, Sausan Abdul Rahman, membagikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Bahkan bagi bidan dan dokter kandungan, Sausan mengatakan paparan corona saat kehamilan merupakan kasus menantang. Akan tetapi, ada manajemen penanganan serta cara persalinan khusus guna menghindari komplikasi.

Perempuan yang berdomisili di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), itu membeberkan bukti bahwa mengidap Covid-19 saat kehamilan tidak meningkatkan risiko keguguran. Penularan vertikal dari ibu ke bayi selama kehamilan atau persalinan pun jarang terjadi.  

"Apakah bayi yang baru lahir terkena Covid-19 atau tidak, tergantung pada cara kelahiran, pilihan makanan, atau fakta bahwa ibu dan bayi tetap bersama. Bayi yang terkena Covid-19 setelah lahir pulih dengan cepat," kata Sausan, dikutip dari laman Gulf News, Ahad (4/7).

Meski begitu, menurut Sausan kondisi tersebut tetap perlu diwaspadai. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengidap kasus Covid-19 dalam tingkatan parah menghadapi risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi untuk melahirkan prematur. 

Dalam banyak kasus, itu direkomendasikan agar bayi lahir lebih awal untuk kepentingan pemulihan ibu. Sementara, semakin awal bayi lahir (sebelum usia kehamilan 37 pekan) akan membuatnya semakin rentan dan lebih mungkin dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Hal yang rawan terjadi adalah berbagai masalah terkait kelahiran prematur. Akan tetapi, tidak ada peningkatan risiko kematian bayi pascalahir dari ibu yang terpapar Covid-19. Kaitannya dengan ibu hamil yang mengidap diabetes, Sausan juga menyarankan pemantauan ketat.  

Orang dengan diabetes memiliki gangguan pada kekebalan bawaan dan adaptif sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, dan berkurangnya pembersihan virus. Tata laksana penanganan diabetes pada kehamilan harus mengikuti protokol yang telah ditetapkan.

Kontrol glikemik yang ketat merupakan prasyarat mutlak untuk kasus demikian. Ada fasilitas telemedicine yang menawarkan pemantauan jarak jauh manajemen penanganan diabetes guna meminimalisasi kunjungan ke rumah sakit dan mengurangi risiko infeksi silang.

Sausan menginformasikan, kini UEA menawarkan vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil seperti penduduk lainnya. Sementara, di beberapa negara, vaksin hanya diberikan kepada ibu hamil yang memiliki kondisi medis akut dan berisiko terkena penyakit parah jika mengidap Covid-19.

Prioritas vaksinasi ibu hamil lazimnya diberikan kepada petugas kesehatan yang sedang mengandung dan ibu hamil dengan diabetes gestasional. Begitu juga ibu hamil dengan indeks massa tubuh (BMI) di atas 40, serta ibu hamil dari kelompok usia yang lebih tua.

Saran Sausan kepada semua ibu hamil selama pandemi adalah selalu mengenakan masker dan menjaga jarak pada setiap kunjungan ke dokter atau bidan. Tetap aktif bergerak dan terhidrasi akan mengurangi risiko pembekuan darah karena kehamilan adalah keadaan hiperkoagulasi, di mana mudah terjadi penggumpalan darah. 

"Jaga pola makan sehat seimbang, konsumsi suplemen asam folat dan vitamin D, lakukan USG dan janji temu antenatal kecuali disarankan sebaliknya. Hubungi tim bersalin jika memiliki kekhawatiran tentang kehamilan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement