Ahad 04 Jul 2021 13:20 WIB

Pedagang di ITC Bandung Menjerit karena Sepinya Pembeli

Banyak pedagang yang terpaksa menutup usahanya sebagai dampak pandemi Covid-19

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana lantai atas ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung.  Akibat dampak pandemi, banyak pedagang di pusat perbelanjaan dan pasar modern memilih tutup karena sepinya pengunjung. (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana lantai atas ITC Kebon Kalapa, Kota Bandung. Akibat dampak pandemi, banyak pedagang di pusat perbelanjaan dan pasar modern memilih tutup karena sepinya pengunjung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebijakan penutupan pusat perbelanjaan di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang membuat para pedagang pusat perbelanjaan ITC Kebon Kalapa Kota Bandung tidak bisa berjualan dan merugi. Pandemi Covid-19 hingga saat ini banyak pedagang yang terpaksa menutup usahanya.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang ITC Kebon Kalapa Bandung, Agus Juandi Fadilah mengatakan jumlah pedagang di kios-kios yang berada di ITC mencapai 2.700. Namun sejak pandemi Covid-19 hanya tersisa 800 pedagang yang bertahan dan kini pasca PPKM Darurat semakin berkurang menjadi 480 pedagang.

Baca Juga

"Hampir 80 persen tidak melanjutkan (usaha) karena tidak punya kemampuan, dampak akibat penutupan yang dirasakan pedagang," ujarnya saat dihubungi, Ahad (4/7). Usaha pakaian menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19.

Ia menuturkan, penutupan jalan di masa pembatasan kegiatan masyarakat membuat rugi pedagang akibat pengunjung yang datang sepi. Para pedagang akhirnya kesulitan untuk membiayai operasional sehari-hari.