Ahad 04 Jul 2021 16:54 WIB

Prof Baedhowi Wafat, Prof Haedar: Kehilangan Sosok Ikhlas

Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Prof Baedhowi

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Prof Baedhowi. Prof Baedhowi
Foto: suaramuhammadiyah
Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Prof Baedhowi. Prof Baedhowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar duka datang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas berpulangnya, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Prof Baedhowi. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir turut menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya prof Baedhowi.  

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia Prof Dr H Baedhowi, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada hari Ahad 4 Juli 2021 pukul 09.00 Semoga almarhun husnul khatimah, diampuni kesalahannya, diterima amal ibadahnya, serta ditempatkan di jannatun na'im," kata Haedar Nashir pada Ahad (4/7). 

Baca Juga

Haedar mengungkapkan, Prof Baedhowi dikenal sebagai pemikir sekaligus praktisi yang memahami dunia pendidikan secara mendalam dan luas. Baik ketika masih di Kemendikbud maupun di Persyarikatan Muhammadiyah. 

"Beliau betul-betul menekuni dan mencintai pendidikan secara total, sehingga hidupnya dihabiskan untuk berkhidmat memajukan pendidikan," ucap Haedar.   

Dia mengatakan, beliau sosok yang ramah, luwes, dan bergaul luas dengan banyak kalangan di lingkungan pegiat dan penggerak pendidikan. Komitmennya untuk memajukan pendidikan dasar dan menengah Muhammadiyah begitu tinggi dan tidak kenal lelah.  

"Dalam periode ini Prof Baedhowi bersama kolega di Majelis Dikdasmen begitu serius memprogram pendidikan unggul atau pendidikan utama Muhammadiyah. Selalu rutin memberikan info khusus kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah," kata Haedar. 

"Terakhir menyusun Peta Jalan Pendidikan  Muhammadiyah, Pangkalan Data Pendidikan Muhamamdiyah, dan Penyelenggaraan Pendidikan Muhammadiyah di masa pandemi dengan pembelajaran daring," lanjut Haedar. 

Haedar mengungkapkan bahwa Muhammadiyah kehilangan salah satu tokoh pendidikan Muhamamdiyah yang ikhlas, bersahaja, dan berwawsan luas. Dia berharap, generasi selanjutnya dapat menjadi penerus yang dapat membawa keunggulan dan kemajuan pendidikan Muhammadiyah di tengah persaingan yang semakin berat. Haedar mengatakan, seblumnya Prof Baedhowi mengalami sakit jantung dan terpapar covid-19. "Covid dan jantung," kata Haedar.  

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement