Ahad 04 Jul 2021 18:24 WIB

Angka Pemakaman Covid di DKI Rekor Baru, Anies: Tanda Bahaya

Pada Sabtu (3/7) DKI Jakarta memakamkan 392 jenazah pasien Covid dalam sehari.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Petugas mengumandangkan adzan saat pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/6/2021). Angka kematian Covid-19 di DKI Jakarta tengah mengalami lonjakan sepekan terakhir. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas mengumandangkan adzan saat pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/6/2021). Angka kematian Covid-19 di DKI Jakarta tengah mengalami lonjakan sepekan terakhir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 terus meningkat. Ia mengungkapkan, hal itu terlihat pada Sabtu (3/7) kemarin, yang menunjukkan jumlah pemakaman dengan protokol Covid-19 kembali memecahkan rekor, yakni sebesar 392 jenazah.

"Hari kemarin angka pelayanan pemakaman protokol Covid mencapai rekornya 392 pemakaman dilakukan," kata Anies di pos penyekatan Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Ahad (4/7).

Baca Juga

Menurut dia, angka tersebut bukanlah sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Namun, menjadi suatu tanda bahaya bahwa kematian akibat virus corona di Ibu Kota mengalami lonjakan.

"Menambah liang kubur, menambah jumlah orang yang dimakamkan ini adalah sebuah tanda bahaya bagi semuanya, bahwa jumlah kematian di Jakarta sudah meningkat amat tinggi," tegas dia.

Anies mengungkapkan, pada awal bulan Juni 2021, angka kematian akibat virus corona masih berada di bawah 20 orang setiap harinya. Namun, jelas dia, dalam sepekan terakhir, terjadi peningkatan jumlah kematian yang mencapai angka 300 lebih.

"(Angka kematian dalam) satu minggu terakhir di atas 250, 304, 301, 362, 392 orang. Ini adalah orang-orang yang dua minggu sebelumnya masih sehat," ujarnya.

Oleh karena itu, Anies kembali menekankan pentingya masyarakat untuk tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak. Sehingga dapat mencegah peningkatan angka kematian Covid-19.

"Karena itu di rumahlah demi keselamatan. Kita tidak ingin menguburkan lebih banyak lagi saudara-saudara kita. Kita ingin yang di rumah sakit bisa pulang ke rumah, yang sekarang tidak terpapar jangan sampai terpapar," jelas Anies.

"Caranya sederhana, jauhi kerumunan, jauhi berpergian, tinggal di rumah sampai kondisi aman terkendali, itu saja," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement