REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sebanyak 17 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina. Pesawat transportasi Lockheed C-130 jatuh di daerah bagian selatan negara itu.
Pesawat itu jatuh di Patikul, Provinsi Sulu, daerah ujung selatan Filipina. Di mana angkatan bersenjata negara Asia Tenggara itu bertempur melawan pemberontak Abu Sayaf dari fraksi-fraksi milisi bersenjata lainnya.
"Sejauh ini 40 orang yang terluka dan cedera sudah diselamatkan dan 17 jenazah sudah dipulangkan, penyelamatan dan pemulihan sedang dilakukan," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam pernyataanya, dilansir reuters, Ahad (4/7).
Kepala Militer Cirilito Sobejana mengatakan pesawat itu 'melewatkan landasan pacu saat mencoba naik kembali. Juru bicara militer Kolonel Edgard Arevalo mengatakan tidak ada indikasi pesawat tersebut diserang.
Namun penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut belum dimulai. Saat ini fokus utamanya adalah penyelamatan dan pemulihan.
Foto-foto yang diambil dari lokasi kejadiaan memperlihatkan kobaran api dan asap dari puing-puing pesawat yang berserakan di pepohonan. Sementara orang orang memakai perlengkapan tempur mondar-mandir di sekitarnya.
Dalam pesan singkatnya Sobejana mengatakan pesawat tersebut jatuh di sebuah tempat beberapa kilometer dari bandara Jolo pada pukul 11.30 waktu setempat. Pesawat tersebut membawa tentara.
“Saat ini kami sedang melakukan penanganan terhadap para korban selamat yang langsung dibawa ke RS Stasiun Divisi Infanteri 11 Busbus, Jolo, Sulu,” katanya.