REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor, Jawa Barat, mendapat bantuan oksigen tabung dari pemerintah pusat sebanyak 100 tabung berukuran 6m3 atau 600 m3 untuk kebutuhan bagi pasien Covid-19 di rumah sakit. Depot-depot oksigen tabung di Kota Bogor pun saat ini sedang mengalami kekurangan pasokan.
"Kemarin saya menghubungi Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN, meminta tolong bantuan gas oksigen untuk pasien Covid-19 di rumah sakit, karena di Kota Bogor terjadi kelangkaan gas oksigen," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Ahad (4/7).
Menurut Bima Arya, dari Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN, dirinya mendapat jawaban akan diberikan bantuan gas oksigen sebanyak 100 tabung berukuran 6m3. "Satgas Covid-19 segera mengumpulkan tabung kosong gas berukuran 6m3 untuk dikirim ke sebuah BUMN. Insya Allah bisa dikirim hari ini atau besok. Setelah diisi tabung gas oksigen itu akan dikirim kembali ke Bogor," katanya.
Bima Arya selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor menuturkan, tabung gas oksigen itu nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit di Kota Bogor yang kehabisan atau kekurangan gas oksigen. Bima menjelaskan, dirinya mendapat laporan dari pimpinan rumah sakit bahwa terjadi kelangkaan gas oksigen di Kota Bogor.
Bima kemudian mengecek stok gas oksigen di depot gas oksigen di Kota Bogor dan mendapat informasi benar terjadi kelangkaan gas oksigen, karena pasokan dari agen di Jakarta ke Kota Bogor berkurang. Bima Arya juga menyatakan, telah berkomunikasi melalui layanan zoom meeting kepada pimpinan rumah sakit di Kota Bogor mengenai ketersediaan gas oksigen di rumah sakit.
"Dari komunikasi itu, pimpinan beberapa rumah sakit mengatakan ada kekurangan dan kehabisan gas oksigen pada sekitar dua hari terakhir," katanya.