REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Beberapa awak pesawat Angkatan Udara Filipina yang kecelakaan di Provinsi Sulu berhasil selamat. Mereka melompat sebelum pesawat menghantam tanah. Ahad (4/7) pemerintah mengatakan jumlah korban tewas dalam kecelakaan ini menjadi 45 orang.
Laporan pertama menyebutkan korban tewas berjumlah 17 lalu bertambah menjadi 29. Laporan terakhir mengatakan korban tewas sebanyak 45 orang.
Komando Militer Sulu mengatakan pesawat itu membawa prajurit yang ditugas ke batalion mereka. Para prajurit terbang dari dari Laguindingan ke bandara Jolo. "Mereka harusnya bergabung dengan kami bertempur melawan teroris," kata Komandan Pasukan Gugus Tugas Sulu Komanda William N. Gonzales.
Kepulauan Jolo sekitar 950 kilometer sebelah selatan ibukota Manila. Pesawat yang jatuh yakni Lockheed C-130H Hercules dengan nomor registrasi 5125 baru saja tiba di Filipina.
Pesawat itu salah satu dari dua pesawat yang diberikan pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan. Situs lembaga tersebut mengutip juru bicara angkatan udara yang mengatakan dua pesawat Hercules itu akan meningkatkan kemampuan misi-misi yang membutuhkan mengangkut banyak muatan.
Situs C-130.net mengatakan pesawat jenis itu pertama kali jatuh pada tahun 1988. Model ini dikenal tangguh dan digunakan banyak angkatan bersenjata di seluruh dunia.
Angkatan Bersenjata Filipina memiliki catatan buruk di udara. Bulan lalu kecelakaan helikopter Black Hawk yang jatuh saat latihan menewaskan enam orang.
Kecelakaan C-130 di Filipina pada tahun 1993 menewaskan 30 orang. Aviation Safety Network mengatakan pesawat Lockheed yang diterbangkan Angkatan Udara Filipina jatuh dan menewaskan 11 orang.