Senin 05 Jul 2021 06:15 WIB

Triase IGD Covid-19 RSUD Cibinong Penuh, Pasien Membeludak

RSUD Cibinong mengaku cukup banyak pasien Covid dan membuat petugas kewalahan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tenaga kesehatan membawa pasien Covid-19 ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor kembali mengalami penumpukan pasien. Pada video yang beredar di media sosial pada Sabtu (3/7), terjadi penumpukan pasien di halaman parkir rumah sakit.

Dalam video yang beredar di akun Instagram @bogor24update, terlihat sejumlah pasien sedang menunggu perawatan dari petugas medis. Tampak juga sejumlah tenaga kesehatan (nakes) tengah hilir mudik memberikan penanganan pertama.

Baca Juga

Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cibinong, Fusia Mediawaty membenarkan kejadian tersebut. Fusia mengatakan, pada Sabtu (3/7) malam memang terjadi penumpukan pasien. Pasien yang datang ke RSUD Cibinong cukup banyak, bahkan membuat petugas kewalahan. "Iya betul. Memang kondisi pasien tadi malam sangat ramai," kata Fusia dikonfirmasi Ahad (4/7).

Lebih lanjut, Fusia menjelaskan, para pasien yang menunggu di halaman parkir rumah sakit merupakan pasien yang sedang mengantre triase Covid-19. Antara lain untuk segera mendapatkan penanganan medis. "Itu pasien di triase Covid-19 yang sedang mengantre untuk mendapatkan penanganan petugas," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, bersama Wakil DPRD Kabupaten Bogor Agus Salim, mendatangi RSUD Cibinong untuk melihat kondisi dan proses penanganan pasien Covid-19. Selain melihat kondisi terkini penanganan pasien Covid-19 di RSUD Cibinong, keduanya juga datang untuk memberikan dukungan kepada tenaga kesehatan. 

Ia mengatakan, kondisi RSUD Cibinong pada Sabtu (3/7) malam memang sudah penuh. Oleh karena itu, untuk mengurai rujukan pasien, Bupati Bogor juga telah berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit. Termasuk rumah sakit swasta yang dikunjungi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

"Tujuannya agar masyarakat yang membutuhkan rumah sakit rujukan dialihkan ke rumah sakit yang belum penuh supaya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dia.

Di samping itu, Rudy mengimbau masyarakat tidak panik menyikapi lonjakan kasus Covid-19 ini. Menurutnya, upaya mengurangi kasus Covid-19 justru sangat membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama dalam mematuhi protokol kesehatan. 

Masyarakat juga harus mendukung kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang dikeluarkan pemerintah hingga 20 Juli yang akan datang. “Untuk sementara jangan keluar rumah dulu jika tidak dalam kegiatan yang sangat penting," tegasnya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement