Senin 05 Jul 2021 11:03 WIB

Warga Eropa Datangi Klub Saat Kasus Varian Delta Meningkat

Varian delta berbahaya dan terus berevolusi dan bermutasi, yang membutuhkan evaluasi.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Orang-orang berjalan di kota Moskow, Rusia, Selasa (9/6). Ibu kota Rusia pada Selasa telah mencabut lockdown ketat yang berlaku sejak akhir Maret untuk menekan kasus Covid-19. Mulai hari Selasa, penduduk Moskow tidak perlu lagi mengisolasi diri di rumah atau mendapatkan kartu elektronik untuk bepergian keliling kota.  AP Photo/Pavel Golovkin
Foto: AP /Pavel Golovkin
Orang-orang berjalan di kota Moskow, Rusia, Selasa (9/6). Ibu kota Rusia pada Selasa telah mencabut lockdown ketat yang berlaku sejak akhir Maret untuk menekan kasus Covid-19. Mulai hari Selasa, penduduk Moskow tidak perlu lagi mengisolasi diri di rumah atau mendapatkan kartu elektronik untuk bepergian keliling kota. AP Photo/Pavel Golovkin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Klinik di Moskow telah mulai menawarkan suntikan vaksin penguat (booster) terhadap Covid-19 ketika para pejabat Rusia berjuang untuk menahan varian delta yang sangat menular.

Kementerian kesehatan Rusia pada hari Rabu merekomendasikan klinik mulai memberikan dosis booster kepada orang yang divaksinasi enam bulan lalu atau lebih, menjadikan Rusia salah satu negara pertama yang memulai vaksinasi ulang.

Sementara itu, jutaan penduduk Moskow sekarang perlu menunjukkan bukti vaksinasi atau pemulihan sebelum diizinkan masuk ke bar dan restoran, dilansir di Euronews, Senin (5/7). Namun, karena banyak bagian Eropa melonggarkan pembatasan ketat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan agar tidak berpuas diri.

Direktur Jenderal WHO mengatakan bahwa saat ini kita berada dalam periode yang sangat berbahaya dari pandemi ini. Di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang rendah, pemandangan mengerikan dari rumah sakit yang meluap kembali menjadi hal biasa. Namun, belum ada negara di bumi yang keluar dari kesulitan.