REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Prancis Didier Deschamps akan menggelar pembicaraan dengan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel Le Graet pekan depan untuk membahas kegagalan Prancis dalam Euro 2020. Prancis disisihkan Swiss melalui adu penalti dalam babak 16 besar.
Ini untuk pertama kali sejak Piala Dunia 2010, Les Bleus gagal mencapai perempat final turnamen utama sepak bola internasional. Kegagalan ini memicu spekulasi mengenai masa depan Deschamps dalam timnas dan memunculkan Zinedine Zidane sebagai orang yang disebut-sebut bakal menggantikannya.
Deschamps yang sudah melatih Prancis sejak 2012, terikat kontrak sampai setelah Piala Dunia 2022. Ia berjasa mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 dan finalis Euro 2016. Tapi La Great menegaskan bahwa posisi pria berusia 52 tahun aman-aman saja.
"Kami akan bertemu pekan depan di kantor saya di Guingamp dan menghabiskan waktu seharian," kata La Graet kepada Telefoot, Senin (5/9). "Semua pihak harus memikirkan apa yang baik dan apa yang salah. Kami akan seharian berbicara. Dia teman, orang yang bisa dipercaya. Ini kekeliruan pertamanya."
Mengenai nasib Prancis yang tersingkir dari Euro 2020, La Graet menyatakan, lebih merasa kecewa, daripada marah. "Harus diingat kami ada dalam grup yang sulit. Kami punya pemain dan pelatih yang berkualitas. Kami akan menganalisis hal yang tidak bekerja pekan depan. Kadang-kadang ini soal detail," jelas La Graet.
Prancis akan kembali beraksi 1 September 2021 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Bosnia Herzegovina.