REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban telah merebut beberapa distrik dari pasukan Afghanistan yang melarikan diri. Ratusan pasukan Afghanistan di antaranya melarikan diri melintasi perbatasan ke Tajikistan.
Komite Negara untuk Keamanan Nasional Tajikistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (4/7), lebih dari 300 personel militer Afghanistan menyeberang dari provinsi Badakhshan, ketika Taliban maju menuju perbatasan. Pasukan Afghanistan menyeberang sekitar pukul 18:30 waktu setempat pada Sabtu (3/7).
"Dipandu oleh prinsip-prinsip humanisme, pihak berwenang Tajik mengizinkan pasukan pemerintah Afghanistan yang mundur untuk menyeberang ke Tajikistan, kata pernyataan itu," ujar Komite Negara untuk Keamanan Nasional Tajikistan, dilansir Aljazirah, Senin (5/7).
Sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan pasukan asing dari Afghanistan, Taliban telah menguasai sejumlah distrik. Hingga saat ini Taliban menguasai sekitar sepertiga dari 421 distrik dan pusat distrik di Afghanistan.
Seorang anggota dewan provinsi, Mohib-ul Rahman mengatakan, keuntungan di provinsi Badakhshan timur laut dalam beberapa hari terakhir sebagian besar daraih oleh kelompok bersenjata tanpa pertempuran. Dia mengatakan, keberhasilan Taliban menguasai distrik terletak pada moral pasukan Afghanistan yang buruk, serta sebagian besar kalah jumlah dan kekurangan pasokan.
“Sayangnya, sebagian besar distrik diserahkan kepada Taliban tanpa perlawanan apapun. Dalam tiga hari terakhir, 10 distrik jatuh ke tangan Taliban, delapan diantaranya tanpa perlawanan," kata Rahman, dilansir Aljazirah, Senin (5/7).
Rahman mengatakan, ratusan tentara Afghanistan, polisi dan pasukan intelijen menyerahkan pos-pos militer mereka dan melarikan diri ke ibukota provinsi Badakhshan, Faizabad. Saat pertemuan keamanan diadakan pada hari Ahad pagi untuk merencanakan penguatan perimeter di sekitar Faizabad, beberapa pejabat senior provinsi meninggalkan kota itu menuju ibu kota Afghanistan, Kabul.
Pada akhir Juni, pemerintah Afghanistan membangkitkan milisi sukarelawan dengan reputasi kekerasan brutal untuk mendukung pasukan Afghanistan yang terkepung. Tetapi Rahman mengatakan, banyak para anggot kelompok militan di distrik Badakhshan hanya melakukan perlawanan setengah hati.
Taliban juga merebut sebuah distrik kunci di Kandahar, setelah pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah Afghanistan. Gubernur distrik Panjwai Hasti Mohammad mengatakan, pasukan Afghanistan dan Taliban terlibat bentrok pada malam hari. Hal ini mengakibatkan pasukan pemerintah mundur dari daerah itu.
"Taliban telah merebut markas polisi distrik dan gedung kantor gubernur," katanya Mohammad.
Jatuhnya distrik Panjwai di provinsi selatan Kandahar terjadi dua hari setelah pasukan AS dan NATO mengosongkan pangkalan udara Bagram. Pangkalan udara itu merupakan markas pasukan AS dan NATO memimpin operasi selama 20 tahun melawan Taliban dan sekutunya al-Qaeda di Afghanistan.