REPUBLIKA.CO.ID, DJIBOUTI -- Arab Saudi semakin memperketat aturan untuk imigran yang hidup di negara itu. Kondisi itu menjadi sangat menyulitkan bagi imigran asal Yaman yang akhirnya memutuskan kembali ke negaranya.
Nabil salah satu yang menghabiskan 14 tahun sebagai ekspatriat Yaman di Arab Saudi. Namun, hidupnya berubah secara dramatis pada 2019, ketika kerajaan Teluk mulai memberlakukan pembatasan pada pekerja asing.
Saudi memberlakukan aturan baru untuk biaya pada tanggungan, sehingga memaksa Nabik untuk mengirim keluarganya kembali ke Yaman. Bahkan, dia tidak mampu lagi membayar uang kepada otoritas Saudi dan sponsornya.
"Ada banyak batasan dan biaya. Biaya telah meningkat sementara gaji telah dikurangi ... tidak ada yang tersisa untuk dikirim ke keluarga kami di Yaman," kata pria berusia 41 tahun itu dikutip dari Middle East Eye.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Saudi telah memberlakukan pembatasan dan aturan baru pada pekerja asing sebagai bagian dari upaya Saudisasi. Nabil mengaitkan situasi sulitnya dihubungkan dengan Saudisasi atau kebijakan ekonomi di mana perusahaan-perusahaan Saudi diharuskan mempekerjakan tenaga kerja dengan mayoritas warga negara Saudi. Dia percaya pembatasan dan biaya baru adalah upaya untuk memaksa imigran meninggalkan negara itu.
Arab Saudi memperkenalkan biaya pada Juli 2017 yang mengharuskan pekerja asing membayar 100 riyal Saudi per bulan untuk setiap tanggungan yang tinggal di negara itu. Biayanya berlipat ganda menjadi 200 riyal per bulan pada 2018, kemudian naik 300 riyal pada tahun berikutnya. Kenaikan kembali dijadwalkan mencapai 400 riyal pada 2021.
Pada Januari 2018, kerajaan juga mulai membebankan biaya bulanan kepada perusahaan sebesar 400 riyal untuk setiap pekerja asing yang dipekerjakan. Perusahaan yang mempekerjakan orang Saudi dalam jumlah yang sama atau lebih besar daripada ekspatriat membayar 300 riyal. Biaya bulanan meningkat menjadi 500-600 riyal per pekerja pada 2019, dan dijadwalkan naik menjadi 700-800 riyal per pekerja pada 2021.
Ikuti Whatsapp Channel Republika