Senin 05 Jul 2021 16:20 WIB

Korban Kecelakaan Pesawat Militer Filipina Tembus 50 Orang

Pesawat militer Filipina membawa prajurit yang ditugaskan ke batalyon mereka

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Kecelakaan pesawat militer Filipina
Foto: EPA
Kecelakaan pesawat militer Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina mengatakan jumlah tentara yang tewas dalam kecelakaan Ahad (4/7) kemarin bertambah lima orang. Maka, korban tewas dalam kecelakaan terburuk angkatan udara Filipina itu menjadi 50 orang.

Laporan pertama menyebutkan korban tewas berjumlah 17 lalu bertambah menjadi 29. Malam harinya bertambah lagi menjadi 45 orang. Kini korban meninggal pesawat Lockheed C-130 Hercules yang membawa 96 pasukan tempur itu menjadi 50.

Baca Juga

Komando Militer Sulu mengatakan pesawat itu membawa prajurit yang ditugaskan ke batalyon mereka. Para prajurit terbang dari dari Laguindingan ke bandara Jolo.

"Mereka seharusnya bergabung dengan kami bertempur melawan teroris," kata Komandan Pasukan Gugus Tugas Sulu Komanda William N. Gonzales.

Kepulauan Jolo sekitar 950 kilometer sebelah selatan ibu kota Manila. Pesawat yang jatuh yakni Lockheed C-130H Hercules dengan nomor registrasi 5125 baru saja tiba di Filipina.

Pesawat itu salah satu dari dua pesawat yang diberikan pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan. Situs lembaga tersebut mengutip juru bicara angkatan udara yang mengatakan dua pesawat Hercules itu akan meningkatkan kemampuan misi-misi yang membutuhkan mengangkut banyak muatan.

Situs C-130.net mengatakan pesawat jenis itu pertama kali jatuh pada tahun 1988.  Model ini dikenal tangguh dan digunakan banyak angkatan bersenjata di seluruh dunia.

Angkatan Bersenjata Filipina memiliki catatan buruk di udara. Bulan lalu kecelakaan helikopter Black Hawk yang jatuh saat latihan menewaskan enam orang.

Kecelakaan C-130 di Filipina pada 1993 menewaskan 30 orang. Aviation Safety Network mengatakan pesawat Lockheed yang diterbangkan Angkatan Udara Filipina jatuh dan menewaskan 11 orang. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement