Senin 05 Jul 2021 16:25 WIB

Israel akan Gelar Pemungutan Suara UU Pasangan Palestina

Anggota parlemen sayap kiri dan Arab di Israel mengkritik undang-undang tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina
Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Parlemen Israel akan menggelar pemungutan suara untuk menentukan apakah memperpanjang undang-undang sementara yang melarang warga Arab di daerah pendudukan Tepi Barat dan Gaza menjadikan pasangan mereka warga negara Israel. Undang-undang itu mulai diberlakukan sejak 2003.

Anggota parlemen sayap kiri dan Arab di Israel mengkritik undang-undang tersebut. Mereka mengatakan legislasi itu kebijakan rasis yang menghalangi pertumbuhan penduduk masyarakat minoritas Arab di Israel.

Baca Juga

Sementara pendukungnya mengatakan undang-undang itu diperlukan untuk alasan keamanan dan melestarikan karakter Yahudi bangsa Israel. Undang-undang itu menyulitkan keluarga-keluarga Palestina yang tinggal di perbatasan usai perang 1967.

Partai-partai sayap kanan mendukung undang-undang tersebut dan memperbaharuinya setiap tahun sejak diberlakukan. Tapi pemerintah baru Israel juga berisi partai-partai yang menolak undang-undang tersebut.

Oposisi yang dipimpin mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berniat mempermalukan pemerintah yang baru. Mereka telah memperingatkan tidak akan memberikan suara yang diperlukan untuk memberlakukan kembali undang-undang tersebut.

Pemungutan suara undang-undang yang dinamakan  Citizenship and Entry law itu digelar pada Senin (5/7) sore. Awalnya undang-undang itu diberlakukan sementara saat puncak intifada atau pemberontakan kedua, ketika Palestina melancarkan serangan-serangan mematikan di dalam Israel.

Pendukung undang-undang itu mengatakan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza rentan direkrut pemberontak bersenjata. Karena itu, pemeriksaan rutin tidak cukup untuk memastikan keamanan.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement