REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate memimpin Upacara Apel Persada Pertiwi pemakaman Menteri Penerangan periode 1983-1997 Harmoko, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (5/7). Johnny mewakili pemerintah, bertindak selaku inspektur upacara dan mengiringi jenazah mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ke-10 era 1997-1999, bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai Golongan Karya Akbar Tanjung dan keluarga inti almarhum.
Johnny juga membacakan Apel Persada sebelum almarhum Harmoko dimakamkan. “Saya Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia, dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa almarhum H Harmoko, mantan Menteri Penerangan Republik Indonesia era Kabinet Pembangunan, putra dari almarhum Bapak Samirun Prawiro,” ujar Johnny dalam siaran persnya, Senin (5/7).
Johnny menilai, almarhum Harmoko merupakan salah satu putra terbaik bangsa dengan gelar penghargaan bintang mahaputra. Johnny mengungkapkan, banyak pelajaran yang diwariskan alamarhum kepada generasi penerus bangsa untuk dapat diteruskan serta dikembangkan. Khususnya keluarga besar Kementerian Kominfo.
Politikus Partai NasDem itu mengenang masa-masa pengabdian almarhum dan mengapresiasi peran, serta dedikasinya kepada masyarakat juga negara selama menjabat sebagai Menteri Penerangan. “Kita tentu sebagai generasi penerus bangsa mengenang hal-hal baik dan gagasannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita meneruskan dan mencontoh pengabdian serta karya yang diberikan alharmum semasa hidup untuk Indonesia,” kata Johnny.
Usai membacakan Apel Persada Pertiwi, Johnny pun menaburkan bunga sebagai tanda penghormatan kepada almarhum Bapak Harmoko. Sebelumnya, jenazah dimasukkan ke liang lahat dengan diiringi tembakan salvo. Menurutnya, keluarga besar Kominfo menyampaikan rasa duka yang mendalam, dan mendoakan almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Sang Pencipta di Surga.
"Semoga jalan Dharma Bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka,” kata Johnny.
Johnny menyatakan, prosesi pemakaman dilakukan sesuai dengan aturan dari Garnisun dan Kementerian Kesehatan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Namun, upacaranya tetap dilaksanakan secara khidmat dengan penghormatan yang tinggi kepada almarhum.
Semasa hidup, Menteri Penerangan era Kabinet Pembangunan itu dikenal sebagai pencetus lahirnya Gerakan Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pirsawan (Kelompencapir). Gerakan tersebut bertujuan sebagai wadah untuk menyebarkan informasi dari Pemerintah yang kini dikenal dengan Government Publik Relation (GPR).
Selain menjadi Menteri Penerangan selama tiga periode berturut-turut sejak tahun 1983 hingga 1997, almarhum juga menjabat sebagai Ketua DPR-RI (1997-1999), dan Ketua MPR-RI (1997-1999). Menteri Penerangan Harmoko menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.22 WIB, Ahad (4/7).