Senin 05 Jul 2021 17:59 WIB

Ratusan Hektare Lahan Rentan Kekeringan Jelang Kemarau

Total lahan di Sukabumi yang potensi rentan kekeringan seluas 996,60 hektare

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petani memotong sisa padi di lahan pertanian yang kering (ilustrasi). Total lahan di Sukabumi yang potensi rentan kekeringan seluas 996,60 hektare
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petani memotong sisa padi di lahan pertanian yang kering (ilustrasi). Total lahan di Sukabumi yang potensi rentan kekeringan seluas 996,60 hektare

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Memasuki awal musim kemarau, Kota Sukabumi mulai mewaspadai potensi dampak kekeringan. Salah satunya dengan melakukan pemetaan wilayah yang memiliki potensi kerentanan kekeringan.

"Kami sudah melakukan pemetaan daerah dengan kelurahan yang sekiranya rawan kekeringan dan kekurangan sarana air bersih," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada Republika, Senin (5/7). Dari hasil pemetaan yang dilakukan pada 2020 lalu menyebutkan enam kecamatan di Kota Sukabumi terdapat lahan atau wilayah yang rentan terdampak kekeringan.

Zulkarnain menerangkan, total lahan yang potensi rentan kekeringan yakni seluas 996,60 hektare. Di mana luasan terbanyak berada di Kecamatan Cikole yakni 594,46 hektare dengan wilayah terluas di Kelurahan Subangjaya yaitu 166,26 hektare.

Berikutnya kata Zulkarnain di Kecamatan Citamiang seluas 385, 65 hektare dan Kecamatan Cibeureum seluas 14,29 hektare. Wilayah lainnya terbilang sedikit yakni Kecamatan Baros seluas 1,17 hektare, Warudoyong 0,85 hektare dan Gunungpuyuh 0,18 hektare.

Menurut Zulkarnain, BPBD mengantisipasi dampak kekeringan berupa kesulitan air bersih dengan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Sehingga ketika ada laporan dampak kekeringan seperti hal itu bisa segera dipasok air bersih kepada warga.

Pada musim kemarau juga ungkap Zulkarnain diwaspadai potensi kasus kebakaran lahan dan permukiman. Salah satu upayanya dengan mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan dan tidak membakar lahan atau sampah secara sembarangan.

Hal ini dikarenakan pada musim kemarau bahan atau benda menjadi mudah terbakar. Sehingga ketika terpantik api maka akan mudah terbakar dan merembet ke permukiman warga.

Hal ini ungkap Zulkarnain, membuat BPBD dan petugas Dinas Satpol dan Damkar akan bersiaga menghadapi potensi tersebut. Harapannya dengan adanya pemetaan dan edukasi kepada warga mengenai potensi bencana di musim kemarau maka kasus kebakaran bisa ditekan semaksimal mungkin.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardani menambahkan, pada musim kemarau ini petugas tetap mewaspadai semua potensi bencana di lapangan. Khususnya mengantisipasi dampak kesulitan air bersih akibat kekeringan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement