REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengadakan pagelaran wayang kulit berbahasa Jepang. Dalang yang memainkannya adalah diaspora asal Indonesia.
Pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan di tengah kegiatan Indonesia Bazaar, yang bertujuan mempromosikan produk-produk Indonesia. Produk yang diperkenalkan, antara lain produk makanan (kudapan), minuman (kopi, teh, dan jamu), dan produk busana.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengapresiasi digelarnya pagelaran wayang kulit pada pameran tersebut. Menurutnya, pergelaran tersebut mengkombinasikan seni dan budaya Indonesia dengan produk-produk UMKM asli buatan Indonesia yang dipasarkan.
Pagelaran wayang kulit ini sangat spesial karena berbahasa Jepang. Selain itu, pameran ini juga diselenggarakan di lokasi utama (prime location) dan distrik keuangan (financial district) di Tokyo serta tidak jauh dari Istana Kekaisaran Jepang. "Saya berharap, selain warga Jepang bisa menikmati sajian seni dan budaya Indonesia, mereka juga bisa membeli produk premium karya 27 UMKM Indonesia yang dijual di tempat ini," kata Heri, dalam keterangannya, Senin (5/7).
Indonesia Bazaar yang akan berlangsung sepanjang bulan Juli ini, kata Heri, juga dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia. Diharapkan, destinasi-destinasi wisata Indonesia tetap berada di puncak pikiran (top of mind) masyarakat Jepang.
Atase Pendidikan (Atdikbud) Yusli Wardiatno yang turut hadir pada acara itu menyiapkan beberapa majalah yang berisi tentang informasi budaya Indonesia dan novel Laskar Pelangi, yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Jepang. Buku tersebut nantinya akan ditempatkan di sudut kafe sehingga bisa menjadi bacaan pengunjung bazar.
"Mengawinkan promosi budaya dan promosi produk sangat pas bagi masyarakat Jepang. Masyarakat di sini sangat menghargai budaya Indonesia sehingga pagelaran wayang kulit ini dapat menjadi daya pikat dalam upaya Indonesia meningkatkan nilai ekspor nantinya," ujar Yusli.