Pekalongan Kembangkan Bibit Tanaman Unggul Kultur Jaringan
Red: Muhammad Fakhruddin
Pekalongan Kembangkan Bibit Tanaman Unggul Kultur Jaringan (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Seno
REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengembangkan bibit tanaman unggul di laboratorium kultur jaringan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di tengah masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Zainul Hakim mengatakan bahwa pengembangan bibit tanaman melalui kultur jaringan tersebut merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, maupun akar.
Kemudian bagian tanaman itu ditumbuhkan pada media buatan yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuhan (hormon,) secara aseptik (steril) dalam wadah tertutup yang tembus cahaya misalnya botol kaca, pada suhu tertentu. "Sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap," katanya, Senin (5/7).
Menurut dia, saat ini beberapa jenis tanaman yang dikembangkan seperti anggrek dan pisang cavendhis sudah pada proses aklimatisasi atau penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru. "Konsep kultur jaringan bekerja pada tanaman dari mulai pembibitan hingga aklimatisasi," katanya.
Ia mengatakan jangka waktu proses pembibitan tanaman hingga tumbuh akar pada setiap jenis tanaman akan berbeda-beda, seperti jenis anggrek membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. "Untuk satu botol bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan tanaman dengan suhu antara 23-28 derajat," katanya.
Ia menambahkan metode kultur jaringan tersebut banyak manfaat antara lain tanaman yang dihasilkan lebih seragam, tahan terhadap hama, dan tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas lebih bagus.