Selasa 06 Jul 2021 05:45 WIB

Mualaf Yolanda, Penasaran Alquran dan Sholat Sejak Kecil

Mualaf Yolanda tertarik mendalami Alquran dan ibadah sholat sejak kecil

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Yolanda (kanan), bersama suami, tertarik mendalami Alquran dan ibadah sholat sejak kecil
Foto: Dok Istimewa
Mualaf Yolanda (kanan), bersama suami, tertarik mendalami Alquran dan ibadah sholat sejak kecil

REPUBLIKA.CO.ID, — Sekitar satu tahun lalu, Yolanda Agustin untuk pertama kalinya mengucapkan dua kalimat syahadat. Persaksian itu menjadi awal baginya sebagai seorang Muslimah.

Kepada Harian Republika, ia mengaku bersyukur ke hadirat Allah SWT. Sebab, ketenteraman hati dan kebenaran yang hakiki ditemukannya dalam Islam. Tanpa petunjuk Ilahi, tidak mungkin dirinya menemukan apaapa yang selama ini dicarinya itu. 

Baca Juga

Perempuan yang akrab disapa Olla itu menu turkan kisahnya dalam merengkuh hidayah. Bermula dari masa kecilnya yang penuh perjuangan. Ia mengungkapkan, dirinya sebagai seorang anak tidak selalu melalui hari-hari dengan kebahagiaan. Sebab utamanya, kedua orang tuanya kerap mengalami masalah-masalah. Segenap problem itu pada akhirnya berimbas pada para buah hati mereka. 

Olla mengatakan, saat dirinya berusia delapan tahun, musibah itu datang. Bapaknya terjerat kasus narkoba. Aparat kepolisian menangkapnya. Selang beberapa lama, vonis hakim dijatuhkan atas sang ayah. Dalam waktu yang cukup lama, kepala keluarga itu terpaksa meringkuk di balik jeruji besi. 

Mulai saat itu, keretakan hubungan antara ayah dan ibunya kian menganga. Ibunda Olla sibuk bekerja karena berperan sebagai satu-satunya tulang punggung keluarga. Sering kali, Olla dan kakak laki-lakinya dititipkan ke pihak keluarga ayahnya.  

Tumbuh besar tanpa kasih sayang dari kedua orang tua yang lengkap menjadi ujian tersendiri. Olla kecil menjadi kurang mendapat pendidikan agama. Apalagi, sejak awal, ayah dan ibunya berlainan kepercayaan. Ayah Olla terlahir sebagai Muslim. Akan tetapi, setelah menikah, pria tersebut justru mengikuti agama pasangannya. Maka, Olla dan abangnya pun sejak lahir mengikuti agama sang ibu. 

Sewaktu ayahnya dipenjara, Olla dan saudara nya praktis menerima pola pendidikan dari keluarga ayahnya. Mereka semua Muslim yang cukup taat. Di rumah kakek dan neneknya, ia kerap menyaksikan bagaimana orang-orang Islam menjalankan ibadah-ibadah harian. Tidak hanya di rumah, lingkungan sekitar pun menyuguhkan keseharian yang kental nuansa Islami. Tiap waktu subuh dan petang, banyak dari masyarakat setempat yang pergi ke masjid.  

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement