Mahasiswa UMM Rancang Wastafel Otomatis
Red: Muhammad Fakhruddin
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang wastafel otomatis. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil merancang wastafel otomatis. Tempat pencuci tangan otomatis tersebut dirancang oleh Anwar Syaddad, Nasihul Fattah, dan Sania Umazatul Amsa, yang tergabung dalam satu kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa – Karsa Cipta (PKM-KC).
Perwakilan tim, Anwar Syaddad mengatakan, ide pembuatan wastafel berasal dari situasi pandemi Covid-19 saat ini. Kondisi ini membuat mencuci tangan menjadi suatu keharusan. "Ini untuk mencegah penularan Covid-19," kata Anwar dalam pesan resmi yang diterima Republika, Senin (5/7).
Ide pembuatan wastafel otomatis ini juga karena masyarakat masih diharuskan untuk menutup keran. Hal itu membuat bakteri tidak benar-benar hilang. Pemasalahan kecil itu yang memancing ide inovatif mereka sehingga akhirnya mampu merancang tempat cuci tangan tanpa harus menyentuh.
“Alat ini sekaligus mengurangi resiko penularan melalui bakteri bekas sentuhan yang masih tertinggal di keran,” ucap dia.
Mahasiswa kelahiran Pamekasan ini juga sempat menjelaskan bagaimana cara kerja wastafel otomatis yang dibuat. Alat tersebut memanfaatkan teknologi sensor penghalang sehingga bisa mendeteksi ada tidaknya tangan sebagai penghalang. Dengan demikian, air akan menyala tanpa adanya sentuhan di bagian keran.
Uniknya, wastafel ini juga memanfaatkan panel surya sehingga tidak bergantung pada listrik bangunan di sekitarnya. Panel surya yang terpasang akan disandingkan dengan baterai sebesar 20 volt. Ukuran tersebut akan tetap bertahan selama dua hari meskipun tidak ada sinar matahari bahkan hujan.
Mahasiswa Teknik Elektro ini juga menambahkan, ada fitur lain yang disematkan di alat wastafel otomatis, salah satunya fitur pengukur suhu. Ketika ada orang mencuci tangan, wastafel tersebut secara otomatis mengukur suhu tubuhnya. Data suhu setiap orang yang mencuci tangan nantinya akan ditambahkan dan didaftar di database website.
"Jadi pengecekan suhu otomatis tersebut bekerja secara offline dan online. Daftar yang didapat tentu akan sangat berguna untuk data medis sebagai bahan penelitian,” kata Anwar yang juga Ketua PKM ini.
Anwar berharap rancangan alat tim bisa menjadi solusi dan upaya pencegahan virus corona. Jika ada inovasi tambahan untuk wastafel ini, maka akan dibuat sedemikian rupa. "Agar lebih memberikan dampak positif,” ungkapnya.