Selasa 06 Jul 2021 07:35 WIB

PTM Tahun Ajaran Baru di Bandar Lampung Mundur

Wali kota Bandar Lampung meminta orang tua wali murid bersabar.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana (tengah)
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2021 di Kota Bandar Lampung kembali mundur pada Juli ini. Penundaan PTM tersebut bertujuan menekan kasus Covid-19 yang cenderung semakin meningkat belakangan ini.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menyatakan, sudah mendapatkan instruksi dari pemerintah pusat terkait PTM di Bandar Lampung ditunda dan murid/guru tetap belajar-mengajar secara daring. “Saya minta orang tua wali murid bersabar, dan saya minta maaf kepada masyarakat Bandar Lampung,” kata Wali Kota Eva Dwiana di Bandar Lampung, Senin (6/7).

Baca Juga

Menurut dia, instruksi pemerintah pusat tersebut memberikan alasan penundaan PTM pada tahun ajaran baru untuk menekan laju peningkatan kasus positif Covid-19. Ia menyatakan instruksi dari pusat tersebut dilaksanakan untuk kemaslahatan bersama, yakni agar tetap sehat semuanya.

Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pendidikan telah menyiapkan PTM pada tahun ajaran baru. Bahkan, Pemkot Bandar Lampung sudah melakukan simulasi PTM dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan prokes pada masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan data yang dilansir Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Senin (5/7), dari 15 kabupaten/kota di Lampung terdapat satu daerah zona merah, dan satu daerah zona kuning, selebihnya zona oranye (risiko kenaikan kasus sedang). Kota Bandar Lampung berstatus zona oranye dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak diantaranya kabupaten/kota lainnya. 

Data peta sebaran terdampak Covid-19 yang dikeluarkan Bappeda Lampung, Senin (5/7) menyebutkan, Kota Bandar Lampung terdapat pasien positif 6.407 orang, penambahan 15 orang. Pasien positif sembuh 5.839 orang, dan pasien positif meninggal dunia 376 orang, bertambah 2 orang.

Para orang tua murid sudah merindukan bisa belajar secara tatap muka pada tahun ajaran baru 2021. Ria (34 tahun), wali murid Diwa warga Kemiling, sudah lama menginginkan anaknya dapat belajar di sekolah seperti sebelumnya.

Menurut dia, selama belajar daring di rumah anaknya yang kelas empat SD selalu meminta ibunya mendampingi. “Jadi, pekerjaan rumah tangga banyak yang tertunda, karena anak selalu ibunya berada di sampingnya,” ujar ibu tiga anak tersebut.

Ia berharap pemerintah dapat memberlakukan lagi siswa SD belajar secara tatap muka di sekolah pada masa pandemi dengan aturan yang ketat. Menurut dia, kalau anak masih SD terutama anak di bawah kelas 4 masih membutuhkan bimbingan langsung dari orang tuanya. “Kalau SMP, SMA apalagi kuliah, sudah bisa dilepas belajar daringnya,” tambahnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement