Selasa 06 Jul 2021 10:21 WIB

Polda Jabar Beri Ultimatum Penimbun Oksigen

Tim khusus telah diterjunkan seiring meningkatnya permintaan tabung gas oksigen.

Rep: Djoko Suseno/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang karyawan menyiapkan tabung oksigen untuk diisi ulang di Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Sejak dua pekan terakhir permintaan isi ulang oksigen di tempat tersebut mengalami peningkatan hingga 300 persen seiring dengan tingginya penambahan kasus COVID-19.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Seorang karyawan menyiapkan tabung oksigen untuk diisi ulang di Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/7/2021). Sejak dua pekan terakhir permintaan isi ulang oksigen di tempat tersebut mengalami peningkatan hingga 300 persen seiring dengan tingginya penambahan kasus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung -- Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Chaniago mengakui adanya peningkatan permintaan tabung gas oksigan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan tersebut karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan. Namun, ia memperingatkan agar pihak tertentu tak memanfaatkan situasi ini.

"Tim dari Polda Jabar sudah turun ke lapangan. Kalau ditemukan adanya unsur penimbunan, kita akan tindak tegas," kata dia Senin (5/7).

Menurut Erdi, peningkatan permintaan tabung gas oksigen terjadi di sejumlah daerah di Jabar. Yang laing tinggi permintannya, kata dia, yaitu Kota Bandung. Dari hasil penyelidikan di lapangan, kata dia, petugas belum menemukan unsur pelanggaran hukum dalam masalah tabung gas oksigen.

"Ini masih sebatas meningkatnya kebutuhan sedangkan stok terbatas. Tapi tetap tim kita akan terus melakukan pemantauan di lapangan,’’ ujar dia.

Dikatakan Erdi, tim khusus dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus telah diterjunkan seiring meningkatnya permintaan tabung gas oksigen. Bahkan, kata dia, tim sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya  distributor.

Kalangan distributor, imbuh dia, mengakui tingginya permintaan sedangkan stok terbatas. "Sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Kita sudah mendata distributor di wilayah Jabar,’’ imbuh dia.

Erdi juga mengimbau masyarakat agar teliti saat membeli oksigen. Biasanya, imbuh dia, konsumen kurang teliti saat terjadi kelangkaan barang. "Masyarakat tetap harus waspada. Jangan samai tidak teliti dalam membeli oksigen karena semua orang berburu barang ini,’’ kata dia.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini permintaan masyarakat akan tabung gas oksigen meningkat tajam. Bahkan kalangan rumah sakit juga mengalami kesulitan memeroleh tabung gas oksigen menyusul meningkatnya penyebaran Covid 19 di wilayah Jabar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement