REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyiapkan skenario penanganan bila kasus Covid-19 melonjak sampai 70 ribu kasus per hari. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, skenario penanganan yang dimaksud mencakup kesiapan suplai oksigen, obat, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, hingga kesiapan ruang ICU.
"Sekarang kami sudah buat skenario gimana kalau kasusnya 40 ribu. Jadi, kita sudah hitung worst case scenario, lebih dari 40 ribu. Oksigen sampai hari ini kami hitung sudah dibuat skenario oleh tim bisa sampai 50 ribu (kasus). Mungkin paling jelek kita sudah bikin sampai 60 ribu-70 ribu kasus per hari," ujar Luhut dalam keterangan pers seusai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (6/7).
Salah satu antisipasi yang disiapkan adalah dibukanya fasilitas karantina bagi pasien Covid-19 yang dilengkapi ruang ICU di Asrama Haji Pondok Gede. Rencananya, fasilitas karantina itu akan beroperasi Kamis (8/7) dengan kapasitas tampung 800 pasien.
"Sementara itu, TNI-Polri juga menggelar dari rumah sakit darurat mereka yang mereka punya di Jakarta atau di Surabaya. Jadi, kekuatan semua kita kerahkan. Jadi, jangan ada yang menganggap underestimate bahwa Indonesia tidak bisa mengatasi," kata Luhut.
Pemerintah juga terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 di luar Jawa. Meski fokus penanganan ada di Jawa-Bali saat ini, Luhut melihat ada potensi kenaikan kasus di luar Jawa. Hal itu, ujarnya, yang terus diawasi pemerintah dalam beberapa waktu ke depan.
Bantuan dari luar negeri juga disiapkan. Luhut menyebutkan, Indonesia sudah berkomunikasi dengan Singapura dan China untuk mengantisipasi lonjakan kasus ekstrem pada masa depan.