REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebutkan pada hari kerja kedua saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, antrean kendaraan pada pos penyekatan mobilitas di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sudah mulai berkurang dibanding sehari sebelumnya pada Senin (5/7). "Kemarin (antrean) bisa sampai ke Universitas Pancasila, sekarang hanya ekornya sekitar 200 meter ke belakang. Artinya, sudah berkurang," kata Kapolda Fadil Imran di pos penyekatan PPKM Darurat Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/7).
Fadil menilai antrean kendaraan berkurang karena warga telah mempersiapkan surat keterangan untuk bekerja sehingga seleksi kendaraan lebih cepat. Selain itu, volume masyarakat yang keluar rumah juga terlihat berkurang.
Karena itu, ia mengapresiasi masyarakat yang telah memiliki kesadaran tinggi dan membantu memutus penyebaran virus dengan tetap di rumah. Namun, kapolda juga menyayangkan masih banyaknya jalan "tikus" yang dijadikan alternatif bagi masyarakat memasuki kawasan Ibu Kota.
Di sisi lain, petugas gabungan dari Danramil, Kapolsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, telah berupaya untuk mencegah mobilitas warga di jalan-jalan kecil itu. "Cuma jalan 'tikus' ini kecil-kecil. Banyak ini lobang tikusnya. Kalau hanya mengandalkan aparatur TNI-Polri, saya kira tidak, padahal COVID ini musuh bersama," kata Fadil.
Ia pun meminta agar RT dan RW tidak memberikan peluang pengendara dapat melintas agar peluang penyebaran virus tidak semakin besar. Untuk mendukung PPKM Darurat, khususnya di DKI Jakarta pada 3-20 Juli 2021, Polda Metro Jaya mendirikan 72 lokasi penyekatan dan pembatasan mobilitas warga di sekitar perbatasan, ruas jalan protokol dan tol dalam kota.