Selasa 06 Jul 2021 13:08 WIB

Gereja Ortodoks Rusia Sebut Penolak Vaksin Covid-19 Pendosa

Penolak vaksinasi harus bertaubat seumur hidup mereka.

Gereja Ortodoks Rusia Sebut Penolak Vaksin Covid-19 Pendosa. Fenomena supermoon saat terlihat dari Gereja Ortodoks Kristen, Moskow, Rusia, Selasa (7/4). Fenomena supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik terdekak ke bumi dan tampak lebih besar dari biasanya.
Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Gereja Ortodoks Rusia Sebut Penolak Vaksin Covid-19 Pendosa. Fenomena supermoon saat terlihat dari Gereja Ortodoks Kristen, Moskow, Rusia, Selasa (7/4). Fenomena supermoon terjadi ketika bulan berada pada titik terdekak ke bumi dan tampak lebih besar dari biasanya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Gereja Ortodoks berpengaruh di Rusia menyebut orang-orang yang menolak divaksinasi Covid-19 sebagai pendosa yang harus bertaubat selama sisa hidup mereka. Rusia melaporkan lonjakan baru infeksi dan kematian.

Gereja meminta umatnya agar disuntik vaksin saat 24.353 infeksi baru Covid-19 dilaporkan pada Senin (5/7), termasuk 6.557 infeksi di Moskow sehingga totalnya mencapai 5.635.294 infeksi. Satgas Covid-19 pemerintah mengatakan dalam sehari 654 orang meninggal karena Covid-19, menambah total menjadi 138.579.

Baca Juga

Badan statistik federal melakukan pendataan terpisah dan menyebutkan Rusia mencatat sekitar 270 ribu kematian Covid-19 selama periode April 2020-April 2021. Berbicara di stasiun TV pemerintah Metropolitan Hilarion, Kepala Departemen Hubungan Eksternal Gereja Patriarkh Moskow mengatakan mereka yang menolak divaksinasi melakukan sebuah dosa yang harus mereka tebus seumur hidup.

"Setiap hari saya menyaksikan situasi di mana orang-orang mendatangi pendeta untuk mengakui mereka menolak memvaksinasi diri mereka sendiri atau orang terdekat dan akhirnya menyebabkan kematian seseorang. Dosanya yakni memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement