Pandemi Bukan Penghalang Kuliah di Luar Negeri

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin

Pandemi Bukan Penghalang Kuliah di Luar Negeri. Kampus UII Yogyakarta.
Pandemi Bukan Penghalang Kuliah di Luar Negeri. Kampus UII Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pandemi ternyata memang bukan menjadi penghalang untuk ke luar negeri. Sebab, nyatanya banyak jalan yang bisa membantu untuk mewujudkan mimpi berkuliah di luar negeri. Sebanyak 24 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) contohnya.

Kepala Divisi Pengembangan Media dan Riset, Direktorat Pemasaran, UII, Nadia Wasta Utami mengatakan, mereka sukses meraih penghargaan Indonesian Internasional Student Mobility Award (IISMA). Penghargaan diberikan oleh Dirjen Dikti Kemendikbudristek.

Penghargaan ini merupakan kompetisi yang ketat karena diikuti 2.600 mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Ada berbagai universitas di luar negeri yang menjadi tujuan mahasiswa-mahasiswa UII yang menerima beasiswa IISMA.

Korea University, Michigan State University, Middle East University, Universitat Pompeu Fabra, University of California, University of Glasgow, University of Granada, University of Leeds, University of Pisa, dan University of Strathelyde.

Kemudian, ada University of Sussex, University of Szeged, University of Twente, University of Warsaw dan University of Waterloo. Dari 24 mahasiswa yang menerima penghargaan tersebut, setengah merupakan mahasiswa International Program (IP).

"Tingginya persaingan global jadi daya tarik lulusan SMA melanjutkan kuliah di IP, khususnya di UII. Setidaknya, ada 13 jurusan menawarkan IP, dan informasinya bisa didapatkan dengan mengunjungi https://www.uii.ac.id/en/international-program-en/," kata Nadia, Selasa (6/7).

Ia menilai, minat siswa-siswa kekinian sangat tinggi untuk menempuh perkuliahan menggunakan standar luar negeri. Salah satu aspek yang paling penting merupakan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar selama proses perkuliahan.

Ada pula penggunaan standar kurikulum yang disesuaikan dengan kampus mitranya. Terlebih, Nadia menjelaskan, ketika mengambil program internasional, mahasiswa memiliki kesempatan mengikuti program double degree, tentunya setara Strata 1.

Syarat utama yang harus dimiliki untuk mendaftar sebagai mahasiswa IP tentu harus memiliki sertifikat TOEFL minimal nilai 450. Selama proses kuliah berkesempatan berada di satu kelas yang sama dengan mahasiswa asing yang mengikuti program sama.

Kemudian, menggunakan kurikulum yang sama seperti kampus yang ada di luar negeri, tentu akan semakin melatih kefasihan kemampuan Bahasa Inggris. Ini menjadi bukti International Program UII sudah siap dan dapat diandalkan dalam persaingan global.

"Informasi pendaftaran lebih lanjut bisa dipantau terus di pmb.uii.ac.id atau media sosial @uiiyogyakarta," ujar Nadia. 

Terkait


Varian Delta 8 Kali Kurang Peka terhadap Antibodi Vaksin

Stok Belum Datang, Vaksinasi di Batam akan Terhenti Kamis

Sejumlah Layanan Publik di Sukabumi Dibatasi dan Online

Ahli: Tes Antigen Cukup Satu Kali Jika Hasilnya Positif

Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Malang Mulai Tumbang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark