REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia telah melakukan percakapan via telepon dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, pada Selasa (6/7). Hal itu berpotensi memantik kemarahan China.

“Berbicara di telepon dengan Yang Mulia Dalai Lama untuk menyampaikan salam pada hari ulang tahunnya yang ke-86. Kami berharap dia panjang umur dan sehat,” kata Modi lewat akun Twitter pribadinya.

Beberapa pemimpin negara bagian India kemudian turut memuji Dalai Lama. Mereka menyebut, nilai-nilai, ajaran, dan cara hidup Dalai Lama adalah inspirasi bagi umat manusia. Para pemimpin India pada umumnya berhati-hati tentang menjalin kontak dengan Dalai Lama. Terlebih jika harus mengumumkannya secara publik seperti yang dilakukan Modi.

Sebab hal itu dapat memancing kemarahan China. Beijing menganggap Dalai Lama, yang sudah tinggal di pengasingan di India utara selama lebih dari enam dekade, sebagai sosok pemecah belah atau separatis.

Pasukan China merebut Tibet pada 1950 dan mengklaimnya sebagai “pembebasan damai”. Dalai Lama melarikan diri ke pengasingan pada 1959, setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Cina. India mengakui Tibet sebagai wilayah otonom Cina. Namun kedua negara memiliki persengketaan perbatasan di wilayah Himalaya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika